Daftar Mata Pelajaran

Jumat, 01 Maret 2019

TUGAS AKHIR BAHASA INDONESIA Lando Landak Yang Kesepian

Lando Landak Yang Kesepian

Di sebuah hutan yang lebat, hidup seekor anak landak yang merasa kesepian. Nama anak landak tersebut adalah Lando. Lando tidak mempunyai teman dan sangat sedih. Semua hewan takut saat Lando datang karena teman-temannya takut tertusuk duri Lando yang tajam dan banyak yang menempel di badan Lando. “Maaf Lando, kami ingin bermain denganmu, tapi durimu sangat tajam,” kata Cici si kelinci dan teman-temannya. Tinggallah Lando sendirian di hutan tersebut tanpa teman. Lando hanya bisa bersedih. “Mengapa mereka tidak mau berteman dan bermain denganku? Lagipula belum pernah ada seekor binatang pun yang pernah tertusuk duriku,” gumam Lando.

Suatu hari Lando hanya bersedih di tepi sungai. “Ah, andai saja semua duriku ini hilang, aku bebas bermain dengan teman-temanku”, kata Lando dengan sedikit menangis. Lando merasa hidupnya ini tidak adil karena Ia selalu dijauhi teman-temannya. Ketika sedang bersedih, muncullah Kuru si Kura-kura. “Kenapa kamu menangis, Lando?” tanya Kuru yang muncul secara mengejutkan. “Ah, tidak ada,” jawab Lando sambil berhenti menangis. “Jika kau mempunyai masalah, aku siap mendengarkannya,” kata Kuru.

Kuru adalah kura kura yang sangat baik hati. Ia mau berteman dengan siapa saja. Kuru tidak takut akan duri di badan Lando. Kuru kemudian duduk di sebelah Lando. Lando mulai bercerita tentang masalahnya. “Kau tak perlu khawatir. Aku bersedia menjadi sahabatmu. Percayalah, aku akan menjadi teman terbaikmu!” kata kuku sambil menjabat tangan Lando. Lando menjadi sangat bahagia karena sekarang Ia sudah mempunyai teman. “Tempurungmu tampak begitu berat. Apa kau tidak merasa tersiksa?” tanya Lando. “Oh, sama sekali tidak. Justru tempurung ini sangat berguna. Tempurung ini bisa melindungiku. Jika ada bahaya, aku hanya perlu menarik kaki dan kepalaku ke dalam. Hebat kan ? Selain itu aku tak perlu kesusahan mencari tempat tinggal. Rumahku ini bisa berpindah-pindah sesuai keinginanku”, kata Kuru sambil mempraktekkan apa yang dikatakannya. Lando merasa terhibur oleh Kuru.

Suatu hari, teman Lando yang bernama Sam si Katak berulang tahun. Semua diundang, termasuk Lando. ”Ayo Lando, kau harus datang ke pesta itu,” bujuk Kuru. “Aku tidak mau karena nanti teman-teman yang lain pasti akan menjauhiku karena takut tertusuk duri,” kata Lando dengan sedih. “Jangan khawatir, kau kan tidak sendirian. Aku akan menemanimu. Di sana banyak kue yang lezat dan tentu saja buah apel loh!” Mendengar kata apel, Lando menjadi tergoda. Ia memang sangat menyukai apel. Akhirnya Lando mau juga berangkat bersama Kuru.

Pesta ulang tahun Sam sangat meriah. Wangi bermacam macam bunga tercium disetiap sudut ruangan. Ada dua meja panjang diletakkan di sisi kiri dan kanan halaman Sam. Di atasnya tersedia berbagai macam kue dan buah-buahan. “Lihat! Di dekat meja ada satu tong sirup apel!, kata Lando”. Lando dan Kuru memberikan ucapan selamat pada Sam. Setelah semua telah mengucapkan selamat kepada Sam, semua bertepuk tangan sambil bernyanyi “Selamat Ulang Tahun”. Pada saat berdansa, semua yang diundang menghindar dari Lando. Mereka takut tertusuk duri Lando. Akhirnya, Kuru yang menemani Lando berdansa. Semua hewan berdansa dengan bahagia. Lalu, Sam mencari temannya Titu si tupai yang tadi sempat menyalaminya tetapi sekarang tidak terlihat. Ia bingung dan berpikir dalam hati, “Titu pulang lebih awal atau kemana ya?

"Tiba-tiba, pesta yang mengasyikkan itu terhenti dengan teriakan Titu yang datang tiba tiba. Ia datang sambil berlari ketakutan. “Awas! Serigala datang! Tolong…! Tolong…! Teriaknya dengan napas yang memburu. Semua hewan menjadi ketakutan. Mereka berlarian menyelamatkan diri. Karena tidak bisa berlari, Kuru langsung memasukkan kepala dan kakinya ke tempurung rumahnya.

Lando segera menggulung tubuhnya menjadi seperti bola. Serigala jahat yang mengejar teman-teman Lando tidak melihat tubuh Lando. Tiba-tiba, “Aduhhh…” teriak serigala jahat. Ia tertusuk duri tajam Lando. Sambil menahan sakit yang semakin terasa dari tiap langkahnya, Serigala jahat langsung lari dan tidak jadi mengacaukan pesta Sam. Maka selamatlah Lando dan teman-temannya.

“Hore..! Hore…! Hidup Lando Landak!” semua binatang berseru. Lando menjadi malu karenanya. “Maafkan aku Lando, selama ini aku menjauhimu. Padahal kau tidak pernah menyakitiku. Ternyata duri tajammu itu telah menyelamatkan kita semua,” kata Cici. Akhirnya semua yang datang ke pesta Sam meminta maaf pada Lando karena telah menjauhinya. Kemudian mereka pun berterima kasih pada Lando karena telah melindungi mereka dari serigala jahat. Kini, Lando tidak merasa kesepian lagi. Teman-temannya tidak takut lagi akan durinya yang tajam. Bahkan mereka merasa aman jika Lando berada di dekat mereka.

Oleh:
Nama: Michael Hwi Bing Adhiwinata
Kelas: 6.S2.5/7.5
Absen: 18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar