Daftar Mata Pelajaran

Senin, 11 Maret 2019

TAK TAHU BALAS BUDI




    Dahulu kala di sebuah hutan hiduplah seekor kura-kura yang baik hati. Ia selalu membantu teman-temannya yang sedang dalam kesulitan. Selain itu kura-kura juga terkenal sebagai hewan yang sangat rajin. Setiap hari ia selalu merawat bunga-bunga yang ia tanam di depan rumahnya.


    Suatu hari kura-kura sedang berjalan-jalan bersama kancil untuk mencari makanan. Karena persediaan makanan mereka berdua telah habis dan mereka harus cepat-cepat menemukan makanan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Mereka berdua berjalan menelusuri hutan untuk mencari makanan untuk dimakan.

    Setelah cukup lama mencari mereka pun tiba di sebuah tanah yang luas nan subur dimana disana terdapat banayak sekali rerumputan yangmasih hijau. Mereka berdua pun dengan semangat memakan rerumputan tersebut dengan lahap. Sampai-sampai saking semangatnya kancil pun tak sengaja memakan tumbuhan berduri.
   
    Hal itu pun membuatnya berteriak kencang,”Aaaaa,lidahku sakit sekali.” Lantas kura-kura pun berkata kepada kancil,”Kancil-kancil kamu terlalu bersemangat ya,sampai-sampai duri itu pun ikut engkau makan.” Setelah mereka berdua kenyang mereka pun berjalan-jalan sejenak melihat-lihat tempat tersebut.

    Ketika sedang berjalan-jalan tak sengaja kura-kura melihat tumpukan tunas pisang dibalik pohon. Munculah ide kura-kura untuk menanam tunas pisang tersebut di tempat yang luas itu. Kura-kura pun memberi tau kancil tentang idenya itu dan kancil pun setuju dengan kura-kura.
Karena dengan menanam buah-buahan sendiri mereka tidakperlu repot-repot lagi dalam mencari makanan.

    Mereka berdua bekerja sama saling membantu satu sama lain dalam menanam buah-buahan mereka. Setelah selesai mereka pun kembali ke rumah mereka masing-masing. Bulan demi bulan pun berlalu tak terasa tanaman yang mereka tanam kini sudah tumbuh besar dan siap untuk disantap.

    Kura-kura dan kancil pun pergi ke tempat mereka menanam buah-buahan tersebut dan alangkah bahagianya mereka ketika mereka mengetahui bahwa tanaman yang merekan tanam kini sudah tumbuh besar dan berbuah lebat. Mereka pun beristirahat disana sambil menyantap hasil dari tumbuhan yang mereka tanam.

    Disaat kura-kura dan kancil sedang menyantap hasil kebun mereka. Terlihat dari kejauhan seekor monyet yang sedang melihat mereka berdua makan. Monyet yang melihat kura-kuara dan kancil makan itu memikirkan sebuah rencana agar ia dapat memiliki semua buah-buahan yang ada di kebun kura-kura dan kancil.

    Monyet pun menemukan sebuah cara ia mendekati kura-kura dan kancil yang sedang bersantai. Dengan nada yang memelas monyet berkata,”Aduhh!!!,tolong aku kura-kura,kancil aku belum makan selama tiga hari,maukah kalian berdua memberikanku sedikit saja makanan dari kebun kalian ini?” Kura-kura yang baik hati pun berkata,”Tentulah monyet kamu boleh ambil apa saja yang kamu mau dari kebun kami.” Monyet yang mendengar hal tersebut lantas bersemangat dan langsung mengambil pisang buah kesukaannya. Monyet pun makan dengan sangat lahap.

    Saking lahapnya ia mau memakan tanaman cabai yang di tanam oleh kura-kura dan kancil. Saat kura kura hendak mengambil cabai itu kancil mencoba untuk melarangnya akan tetapi kura-kura tak menghitaukan larangan dari kancil dan nekat untuk memakan cabi tersebut. Ia mengambil begitu banyak cabai kemudian tanpa berpikir panjang ia pun langsung memakannya.

    Baru bebrapa detik setelah monyet memakan cabai tersebut ia pun menjerit dengan sangat keras. Ia tidak kuat menahan pedasnya cabai yang ia makan tadi. Kura-kura dan kancil yang melihat kejadian tersebut hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Bagaimana tidak kancil sudah mencoba untuk menghalangi monyet untuk memakan cabai tersebut akan tetapi monyet tetap bersih keras untuk memakan cabai tersebut alhasil dia pun kepedasan.

    Melihat hal itu kura-kura dan kancil pun jadi tidak tega kepada monyet lantas kancilpun memberikan minuman kepada monyet untuk menghilangkan rasa pedas pada mulutnya. Setelah rasa pedas pada mulut monyet hilang ia pun lantas makan buah-buahan lagi yang ada disana sampai-sampai buah-buahan disana pun hampir habis. Kura-kura pun berkata kepada monyet,”Wahai monyet janganlah engkau habiskan buah-buahan di kebun kami,kami telah susah payah menanamnya supaya kami tidak perlu susah-susah untuk mencari makanan.”

    Mendegar hal tersebut bukannya malu monyet justru bersikap angkuh dengan berkata,”Seluruh buah-buahan yang ada di kebun ini adalah milikku seorang.” Mendengar ucapan tersebut kancil dan kura-kura pun menjadi sangat marah mereka sangat kecewa dengan ulah dan sikap monyet yang membalas kebaikan mereka dengan cara begitu licik.

    Akhirnya kancil pun menyusun rencana. Ia dan kura-kura mengambil tumbuhan yang berduri yang pernah tidak sengaja dimakan oleh kancil. Mereka pun meletakkan tumbuhan tersebut di bawah pohon pisang yang mana diatas pohon pisang tersebut monyet sedang tertidur pulas. Tidak lupa mereka juga menaruh kulit pisang untuk membuat monyet terpeleset saat ia turun nanti.

    Setelah perangkap selesai kancil dan kura-kura pun berteriak dari kejauhan. Kura-kura berkata,”Sedapnya buah semangka ini ternyata semangka ini lebih manis daripada isang.” Mendengar hal tersebut sontak monyet pun terbangun dan lantas menghampiri kura-kura untuk mengambil buah semangka kura-kura.

    Ketika hendak turun untuk menghampiri kura-kura monyet pun terpeleset kulit pisang yang telah ditaruh oleh kancil dan kura-kura tadi. Monyet pun terpeleset hingga ia pun terjatuh ke atas tumbuhan berduri yang telah disebar kancil dan kura-kura disekitar pohon pisang. Monyet pun menangis kesakitan. Ia berlari kesana kemari melompat-lompat sambil meringis kesakitan. Kancil dan kura-kura yang melihat hal tersebut tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan dari monyet.
    
     Setelah semua duri yang menempel di tubuh monyet telah dicabut monyet pun meminta maaf kepada kancil dan kura-kura. Ia merasa bersalah atas sikapnya yang angkuh dan tidak mau membalas kebaikan kura-kura dan kancil yang telah memberikan ia makanan. Monyet pun berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut lagi dan sebagai hukumannya ia harus membantu kura-kura dan kancil untuk menanami kebun mereka lagi.

     Dari teks fabel diatas pelajaran yang dapat kita petik adalah kita harus selalu mengingat kebaikan yang telah orang lain berikan kepada kita dan sebisa mungkin kita harus membalas kebaikan orang tersebut. Janganlah kita jadi seperti monyet yang tidak tahu balas budi dan egois. Ia hanya mementingkan kepentingannya sendiri tanpa memikirkan dampak perbuatan dari perbuatan yang ia lakukan terhadap orang lain.
    
     Namun hendaklah dalam hidup kita dapat bersifat seperti kura-kura yang suka mnolong siapa saja yang dalam kesusahan. Ia juga tak segan-segan untuk memberi maaf kepada orang yang telah berbuat jahat kepadanya sekalipun. Karena ia yakin bahwa kebaikan akan berbuah kebaikan juga kelak.         

PROFIL PENULIS:

Nama: Muhammad Ahrasya Muafi R. F.
Kelas: 6.S2.3
No. Absen: 19


Tidak ada komentar:

Posting Komentar