Dahulu kala di sebuah hutan hiduplah seekor
kura-kura yang baik hati. Ia selalu membantu teman-temannya yang sedang dalam
kesulitan. Selain itu kura-kura juga terkenal sebagai hewan yang sangat rajin.
Setiap hari ia selalu merawat bunga-bunga yang ia tanam di depan rumahnya.
Suatu hari kura-kura sedang berjalan-jalan
bersama kancil untuk mencari makanan. Karena persediaan makanan mereka berdua
telah habis dan mereka harus cepat-cepat menemukan makanan untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Mereka berdua berjalan menelusuri hutan untuk mencari makanan
untuk dimakan.
Setelah cukup lama mencari mereka pun tiba
di sebuah tanah yang luas nan subur dimana disana terdapat banayak sekali
rerumputan yangmasih hijau. Mereka berdua pun dengan semangat memakan rerumputan
tersebut dengan lahap. Sampai-sampai saking semangatnya kancil pun tak sengaja
memakan tumbuhan berduri.
Hal itu pun membuatnya berteriak
kencang,”Aaaaa,lidahku sakit sekali.” Lantas kura-kura pun berkata kepada
kancil,”Kancil-kancil kamu terlalu bersemangat ya,sampai-sampai duri itu pun
ikut engkau makan.” Setelah mereka berdua kenyang mereka pun berjalan-jalan
sejenak melihat-lihat tempat tersebut.
Ketika sedang berjalan-jalan tak sengaja
kura-kura melihat tumpukan tunas pisang dibalik pohon. Munculah ide kura-kura
untuk menanam tunas pisang tersebut di tempat yang luas itu. Kura-kura pun
memberi tau kancil tentang idenya itu dan kancil pun setuju dengan kura-kura.
Karena
dengan menanam buah-buahan sendiri mereka tidakperlu repot-repot lagi dalam
mencari makanan.
Mereka berdua bekerja sama saling membantu
satu sama lain dalam menanam buah-buahan mereka. Setelah selesai mereka pun
kembali ke rumah mereka masing-masing. Bulan demi bulan pun berlalu tak terasa
tanaman yang mereka tanam kini sudah tumbuh besar dan siap untuk disantap.
Kura-kura dan kancil pun pergi ke tempat
mereka menanam buah-buahan tersebut dan alangkah bahagianya mereka ketika
mereka mengetahui bahwa tanaman yang merekan tanam kini sudah tumbuh besar dan
berbuah lebat. Mereka pun beristirahat disana sambil menyantap hasil dari
tumbuhan yang mereka tanam.
Disaat kura-kura dan kancil sedang
menyantap hasil kebun mereka. Terlihat dari kejauhan seekor monyet yang sedang
melihat mereka berdua makan. Monyet yang melihat kura-kuara dan kancil makan
itu memikirkan sebuah rencana agar ia dapat memiliki semua buah-buahan yang ada
di kebun kura-kura dan kancil.
Monyet pun menemukan sebuah cara ia
mendekati kura-kura dan kancil yang sedang bersantai. Dengan nada yang memelas
monyet berkata,”Aduhh!!!,tolong aku kura-kura,kancil aku belum makan selama
tiga hari,maukah kalian berdua memberikanku sedikit saja makanan dari kebun
kalian ini?” Kura-kura yang baik hati pun berkata,”Tentulah monyet kamu boleh
ambil apa saja yang kamu mau dari kebun kami.” Monyet yang mendengar hal
tersebut lantas bersemangat dan langsung mengambil pisang buah kesukaannya.
Monyet pun makan dengan sangat lahap.
Saking lahapnya ia mau memakan tanaman
cabai yang di tanam oleh kura-kura dan kancil. Saat kura kura hendak mengambil
cabai itu kancil mencoba untuk melarangnya akan tetapi kura-kura tak
menghitaukan larangan dari kancil dan nekat untuk memakan cabi tersebut. Ia
mengambil begitu banyak cabai kemudian tanpa berpikir panjang ia pun langsung
memakannya.
Baru bebrapa detik setelah monyet memakan
cabai tersebut ia pun menjerit dengan sangat keras. Ia tidak kuat menahan
pedasnya cabai yang ia makan tadi. Kura-kura dan kancil yang melihat kejadian
tersebut hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Bagaimana tidak kancil sudah
mencoba untuk menghalangi monyet untuk memakan cabai tersebut akan tetapi
monyet tetap bersih keras untuk memakan cabai tersebut alhasil dia pun
kepedasan.
Melihat hal itu kura-kura dan kancil pun
jadi tidak tega kepada monyet lantas kancilpun memberikan minuman kepada monyet
untuk menghilangkan rasa pedas pada mulutnya. Setelah rasa pedas pada mulut
monyet hilang ia pun lantas makan buah-buahan lagi yang ada disana
sampai-sampai buah-buahan disana pun hampir habis. Kura-kura pun berkata kepada
monyet,”Wahai monyet janganlah engkau habiskan buah-buahan di kebun kami,kami
telah susah payah menanamnya supaya kami tidak perlu susah-susah untuk mencari
makanan.”
Mendegar hal tersebut bukannya malu monyet justru
bersikap angkuh dengan berkata,”Seluruh buah-buahan yang ada di kebun ini
adalah milikku seorang.” Mendengar ucapan tersebut kancil dan kura-kura pun
menjadi sangat marah mereka sangat kecewa dengan ulah dan sikap monyet yang
membalas kebaikan mereka dengan cara begitu licik.
Akhirnya kancil pun menyusun rencana. Ia
dan kura-kura mengambil tumbuhan yang berduri yang pernah tidak sengaja dimakan
oleh kancil. Mereka pun meletakkan tumbuhan tersebut di bawah pohon pisang yang
mana diatas pohon pisang tersebut monyet sedang tertidur pulas. Tidak lupa
mereka juga menaruh kulit pisang untuk membuat monyet terpeleset saat ia turun
nanti.
Setelah perangkap selesai kancil dan
kura-kura pun berteriak dari kejauhan. Kura-kura berkata,”Sedapnya buah semangka
ini ternyata semangka ini lebih manis daripada isang.” Mendengar hal tersebut
sontak monyet pun terbangun dan lantas menghampiri kura-kura untuk mengambil
buah semangka kura-kura.
Ketika hendak turun untuk menghampiri
kura-kura monyet pun terpeleset kulit pisang yang telah ditaruh oleh kancil dan
kura-kura tadi. Monyet pun terpeleset hingga ia pun terjatuh ke atas tumbuhan
berduri yang telah disebar kancil dan kura-kura disekitar pohon pisang. Monyet
pun menangis kesakitan. Ia berlari kesana kemari melompat-lompat sambil
meringis kesakitan. Kancil dan kura-kura yang melihat hal tersebut tertawa
terbahak-bahak melihat kelakuan dari monyet.
Setelah semua duri yang menempel di tubuh
monyet telah dicabut monyet pun meminta maaf kepada kancil dan kura-kura. Ia
merasa bersalah atas sikapnya yang angkuh dan tidak mau membalas kebaikan
kura-kura dan kancil yang telah memberikan ia makanan. Monyet pun berjanji
tidak akan mengulangi hal tersebut lagi dan sebagai hukumannya ia harus
membantu kura-kura dan kancil untuk menanami kebun mereka lagi.
Dari teks fabel diatas pelajaran yang
dapat kita petik adalah kita harus selalu mengingat kebaikan yang telah orang
lain berikan kepada kita dan sebisa mungkin kita harus membalas kebaikan orang
tersebut. Janganlah kita jadi seperti monyet yang tidak tahu balas budi dan
egois. Ia hanya mementingkan kepentingannya sendiri tanpa memikirkan dampak
perbuatan dari perbuatan yang ia lakukan terhadap orang lain.
Namun hendaklah dalam hidup kita dapat bersifat
seperti kura-kura yang suka mnolong siapa saja yang dalam kesusahan. Ia juga
tak segan-segan untuk memberi maaf kepada orang yang telah berbuat jahat
kepadanya sekalipun. Karena ia yakin bahwa kebaikan akan berbuah kebaikan juga
kelak.
PROFIL PENULIS:
Nama: Muhammad Ahrasya Muafi
R. F.
Kelas: 6.S2.3
No. Absen: 19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar