Daftar Mata Pelajaran

Minggu, 10 Maret 2019

AKSI PENYELAMATAN HUTAN


Dalam sebuah hutan yang lebat, hiduplah sekawanan binatang dari yang buas sampai yang jinak, seperti zebra, rusa, gajah, harimau, jerapah, kera, dan lainnya.
Hutan ini juga menyediakan kebutuhan hidup bagi hewan – hewan itu, seperti air jernaih yang mengalir dari air terjun di sebelah hutan, dedaunan yang hijau segar, buah – buahan yang ranum dan beraneka macam, sehingga mereka tidak akan kekurangan. “Hari ini cuaca sangat cerah teman teman,” kata harimau. “Rumput rumput hijau berkilau di timpa mentari dan tampak segar kan zebra?” tanya harimau lagi. Harimau sudah dianggap sebagai pemimpin dan pelindung oleh para hewan yang lain, karena hanya harimau yang mampu melindungi mereka dari hewan predator lainnya. “Benar kata Harimau, hari ini cuaca sangat cerah dan buah – buahan yang ada di dekat sarangku sedang berbuah lebat,” kata kera sambil melompat kegirangan. “Dan baiknya lagi persediaan makanan kita untuk enam bulan kedepan masih aman,” timpal zebra. Mereka sangat senang sampai mereka tidak menyadari ada bahaya yang sedang mengintai mereka.

Beberapa hari belakangan sering terdengar suara seperti orang menggergaji pohon dengan gergaji listrik yang suaranya mengerikan. Tiba – tiba terdengar suara tembakan dari hutan di seberang sungai, banyak burung – burung yang terbang mencari tempat aman. Terlihat seekor babi hutan berlari sambil berteriak, “Ada pemburu dan pembalak hutan, selamatkan diri kalian!” banyak hewan – hewan yang ikut berlari menyelamatkan diri. Teriakan babi itu terdengar sampai tempat Harimau dan teman – temannya berkumpul. “Hah, pemburu!?”kata zebra panik. “Gawat harimau, kita harus bagaimana?” tanya rusa tak kalah panik. “Mereka dapat membahayakan kita harimau” timpal kera. “Tenang teman – teman, biar aku berfikir dahulu” jawab harimau seraya menenangkan teman – temannya. Tak lama kemudian Harimau kembali berkata,”pertama – tama kita harus membagi tugas untuk mengintai gerak gerik pemburu, Kera dengan kemampuan lompatmu kamu bisa mengintai gerakan di barat hutan, Jerapah kau dengan leher panjangmu mengintai di sebelah timur, Rusa kau disebelah utara,  dan gajah di sebelah selatan, aku akan mengawasi di sekitar lokasi perburuan.”. “Hati – hati harimau, itu sangat beresiko!” jawab rusa. “Kalian juga harus menjaga diri kalian teman – teman!” jawab harimau.
Siang malam mereka berjaga bergantian, sambil merasakan was – was, kalau – kalau para pemburu dan pembalak itu sampai di tempat perlindungan mereka. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, tapi para pemburu dan pembalak itu belum menampakkan aktifitasnya kembali, banyak hewan hewan yang kembali ke tempat tinggal mereka karena sudah di rasa aman, tapi tiba – tiba dari kejauhan terdengar suara pemotong kayu dan tembakan senjata laras panjang bersahut – sahutan, membuat burung – burung berterbangan mencari keselamatan, tidak sedikit juga burung – burung tadi tertembak senapan tadi. Suasana menjadi kacau banyak hewan – hewan berlari – lari ke arah harimau untuk meminta bantuan.
Tanpa komando Kera, Jerapah, Rusa, Gajah segera menuju ke post masing – masing, sedang harimau dengan semua keberanian yang ia miliki segera berlari ke sumber suara. Di sana dia melihat teman – temannya, saudara saudaranya yang mati tergeletak dan ada juga yang dikurung hidup – hidup, serta pohon – pohon yang tadinya menjulang tinggi seketika menjadi seperti kepala tanpa rambut. Mereka menebangi hutan dengan membabi buta.  Harimau marah, hatinya terluka sehingga ia menyerang orang orang tadi, namun ia kalah jumlah dengan mereka, sehingga dengan mudahnya dia ditangkap dan disakiti oleh mereka. Harimau dimasukkan ke dalam kandang yang terbuat dari besi dan dijaga oleh orang yang membawa senjata.
Harimau semakin sedih dan merasa tak berdaya, karena gagal menyelamatkan teman – temannya. Ia melihat teman – temannya yang mati dilempar bertumpuk – tumpuk di bak sebuah mobil besar, beserta yang masih hidup. Mereka akan dibawa keluar negeri. Karena jumlahnya terlalu banyak mereka tidak bisa membawa semuanya, termasuk Harimau. Mereka akan membawanya esok hari.
Karena harimau tidak juga kembali ke tempat perlindungan mereka, si kera menyuruh seekor burung kecil utuk mencari keberadaan harimau, berangkatlah burung itu untuk mencari harimau. Burung itu terkejud ketika melihat dimana harimau berada, burung itu menangis dan menghampiri harimau itu. “ Kenapa jadi begini?” tanya burung itu pelan. “Maafkan aku burung kecil, aku gagal menyelamatkan saudara – saudaramu dan teman – teman yang lain,” jawab Harimau sedih. “Tidak apa apa harimau yang penting kamu selamat,” sahut burung kecil. “Aku di suruh mencarimu tadi oleh kera,” kata burung kecil lagi. “Sekarang kau sudah menemukanku, cepatlah kau kabari mereka dan mintalah mereka untuk mencari bantuan warga sekitar!” ucap Harimau, tak lama kemudian burung itu pergi untuk mengabari yang lainnya. Percakapan mereka tidak bisa dimengerti manusia karena mereka berbicara menggunakan bahasa hewan.
Sampailah burung tadi ke tempat teman – temannya, ia menceritakan semua yang ia lihat dan dengar tadi, semua disana mendadak sedih, burung juga menyampaikan pesan dari harimau tadi. “Tapi bagaimana caranya kita bisa meminta bantuan pada warga sekitar?” tanya gajah. “Apa diantara kalian ada yang memiliki ide?” timpal kera. “Aku aku punya ide, mungkin dengan cara ini kita bisa menyelamatkan teman – teman,” ucap rusa bersemangat. “Bagaimana caranya rusa?” tanya zebra. “Begini, bagaimana jika kita membuat kebakaran kecil untuk menarik perhatian penduduk sekitar?” rusa mengutarakan idenya. “ tapi bagaimana kita membuat kebakaran kecil itu rusa?” tanya gajah. “aku akan menyuruh burung untuk mencari dahan dahan kering, kemudian kera menggosok – gosokkan dahan dahan itu sampai menjadi percikan api, yang lain berlarilah seolah olah kalian sedang mencoba menyelamatkan diri ke arah penduduk sekitar jelaskan?” jawab rusa panjang lebar. Semua fokus pada tugas masing – masing, burung – burung berterbamgan mencari dahan – dahan, kera mencoba menyalakan api, dan yang lain berlari – lari sesuai petunjuk rusa tadi.
Malam menjadi pagi, tapi tidak menyurutkan semangat hewan hewan tadi, akhirnya penduduk desa yang merlihat hewan – hewan tadi berlari lari segera memanggil bantuan warga lainnya, dan masuk kedalam hutan. Saat masuk kedalam mulut hutan mereka di suguhi dengan asap yang membumbung tinggi , segera mereka mencari titik api dan menyebar untuk menyelamatkan hewan hewan. Untung saja titik api itu tidak jauh dari sungai yang mengalir, warga mengambil air di sana untuk memadamkan api. Setelah memadamkan api warga warga tadi seolah – olah sedang diberi petunjuk ada masalah lagi selain ini, penduduk yang paham segera mengikuti mereka dan mendapati harimau dan hewan – hewan tadi yang terkurung, dan beberapa orang yang tidur sambil membawa senjata.
Sebaian warga tadi berpencar untuk mengepung pemburu itu, dan yang lain kembali untuk menghubungi pihak yang berwajib. Dengan mengendap – endap warga tadi mengambil kunci pemburu tadi, dan membebaskan hewan – hewan yang di sekap, pemburu tadi bangun dan panik ketika ia dikepung oleh warga desa yang membawa senjata, ingin kabur tapi tak berdaya, sama seperti harimau tadi yang ingin menyerang tapi tak berdaya.
Tak lama kemudia terdengar sirine pihak berwajib yang langsung bergegas menujun TKP, mereka menangkap pemburu dan pembalak tadi dan menyita senjata mereka, dan juga membawa hewan – hewan yang masih ada di sana untuk mendapatkan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum dilepas ke alam bebas. Kera dan teman – teman lega bisa menyelamatkan teman – teman lainnya termasuk harimau, walau mereka harus berpisah untuk beberapa saat, Nmaun mereka bangga bisa menyelamatkan hutan yang mereka tinggali dan teman – temannya, dan mereka tidak akan melupakan peristiwa ini dan menjadikannya pelajaran untuk masa depan.



Nama : Desi Sarah Aletheea
Kelas : 6.S2.4
No Absen : 11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar