Dalam sebuah hutan yang lebat, hiduplah sekawanan
binatang dari yang buas sampai yang jinak, seperti zebra, rusa, gajah, harimau,
jerapah, kera, dan lainnya.
Hutan ini juga menyediakan kebutuhan hidup bagi
hewan – hewan itu, seperti air jernaih yang mengalir dari air terjun di sebelah
hutan, dedaunan yang hijau segar, buah – buahan yang ranum dan beraneka macam,
sehingga mereka tidak akan kekurangan. “Hari ini cuaca sangat cerah teman
teman,” kata harimau. “Rumput rumput hijau berkilau di timpa mentari dan tampak
segar kan zebra?” tanya harimau lagi. Harimau sudah dianggap sebagai pemimpin
dan pelindung oleh para hewan yang lain, karena hanya harimau yang mampu
melindungi mereka dari hewan predator lainnya. “Benar kata Harimau, hari ini
cuaca sangat cerah dan buah – buahan yang ada di dekat sarangku sedang berbuah
lebat,” kata kera sambil melompat kegirangan. “Dan baiknya lagi persediaan
makanan kita untuk enam bulan kedepan masih aman,” timpal zebra. Mereka sangat
senang sampai mereka tidak menyadari ada bahaya yang sedang mengintai mereka.
Beberapa hari belakangan sering terdengar suara
seperti orang menggergaji pohon dengan gergaji listrik yang suaranya
mengerikan. Tiba – tiba terdengar suara tembakan dari hutan di seberang sungai,
banyak burung – burung yang terbang mencari tempat aman. Terlihat seekor babi
hutan berlari sambil berteriak, “Ada pemburu dan pembalak hutan, selamatkan
diri kalian!” banyak hewan – hewan yang ikut berlari menyelamatkan diri.
Teriakan babi itu terdengar sampai tempat Harimau dan teman – temannya
berkumpul. “Hah, pemburu!?”kata zebra panik. “Gawat harimau, kita harus
bagaimana?” tanya rusa tak kalah panik. “Mereka dapat membahayakan kita
harimau” timpal kera. “Tenang teman – teman, biar aku berfikir dahulu” jawab
harimau seraya menenangkan teman – temannya. Tak lama kemudian Harimau kembali
berkata,”pertama – tama kita harus membagi tugas untuk mengintai gerak gerik
pemburu, Kera dengan kemampuan lompatmu kamu bisa mengintai gerakan di barat
hutan, Jerapah kau dengan leher panjangmu mengintai di sebelah timur, Rusa kau
disebelah utara, dan gajah di sebelah
selatan, aku akan mengawasi di sekitar lokasi perburuan.”. “Hati – hati
harimau, itu sangat beresiko!” jawab rusa. “Kalian juga harus menjaga diri
kalian teman – teman!” jawab harimau.
Siang malam mereka berjaga bergantian, sambil merasakan
was – was, kalau – kalau para pemburu dan pembalak itu sampai di tempat
perlindungan mereka. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti
bulan, tapi para pemburu dan pembalak itu belum menampakkan aktifitasnya
kembali, banyak hewan hewan yang kembali ke tempat tinggal mereka karena sudah
di rasa aman, tapi tiba – tiba dari kejauhan terdengar suara pemotong kayu dan
tembakan senjata laras panjang bersahut – sahutan, membuat burung – burung
berterbangan mencari keselamatan, tidak sedikit juga burung – burung tadi
tertembak senapan tadi. Suasana menjadi kacau banyak hewan – hewan berlari – lari
ke arah harimau untuk meminta bantuan.
Tanpa komando Kera, Jerapah, Rusa, Gajah segera
menuju ke post masing – masing, sedang harimau dengan semua keberanian yang ia
miliki segera berlari ke sumber suara. Di sana dia melihat teman – temannya,
saudara saudaranya yang mati tergeletak dan ada juga yang dikurung hidup – hidup,
serta pohon – pohon yang tadinya menjulang tinggi seketika menjadi seperti
kepala tanpa rambut. Mereka menebangi hutan dengan membabi buta. Harimau marah, hatinya terluka sehingga ia
menyerang orang orang tadi, namun ia kalah jumlah dengan mereka, sehingga
dengan mudahnya dia ditangkap dan disakiti oleh mereka. Harimau dimasukkan ke
dalam kandang yang terbuat dari besi dan dijaga oleh orang yang membawa
senjata.
Harimau semakin sedih dan merasa tak berdaya,
karena gagal menyelamatkan teman – temannya. Ia melihat teman – temannya yang
mati dilempar bertumpuk – tumpuk di bak sebuah mobil besar, beserta yang masih
hidup. Mereka akan dibawa keluar negeri. Karena jumlahnya terlalu banyak mereka
tidak bisa membawa semuanya, termasuk Harimau. Mereka akan membawanya esok
hari.
Karena harimau tidak juga kembali ke tempat
perlindungan mereka, si kera menyuruh seekor burung kecil utuk mencari
keberadaan harimau, berangkatlah burung itu untuk mencari harimau. Burung itu
terkejud ketika melihat dimana harimau berada, burung itu menangis dan
menghampiri harimau itu. “ Kenapa jadi begini?” tanya burung itu pelan.
“Maafkan aku burung kecil, aku gagal menyelamatkan saudara – saudaramu dan
teman – teman yang lain,” jawab Harimau sedih. “Tidak apa apa harimau yang
penting kamu selamat,” sahut burung kecil. “Aku di suruh mencarimu tadi oleh
kera,” kata burung kecil lagi. “Sekarang kau sudah menemukanku, cepatlah kau
kabari mereka dan mintalah mereka untuk mencari bantuan warga sekitar!” ucap
Harimau, tak lama kemudian burung itu pergi untuk mengabari yang lainnya.
Percakapan mereka tidak bisa dimengerti manusia karena mereka berbicara
menggunakan bahasa hewan.
Sampailah burung tadi ke tempat teman – temannya,
ia menceritakan semua yang ia lihat dan dengar tadi, semua disana mendadak
sedih, burung juga menyampaikan pesan dari harimau tadi. “Tapi bagaimana
caranya kita bisa meminta bantuan pada warga sekitar?” tanya gajah. “Apa
diantara kalian ada yang memiliki ide?” timpal kera. “Aku aku punya ide, mungkin
dengan cara ini kita bisa menyelamatkan teman – teman,” ucap rusa bersemangat.
“Bagaimana caranya rusa?” tanya zebra. “Begini, bagaimana jika kita membuat
kebakaran kecil untuk menarik perhatian penduduk sekitar?” rusa mengutarakan
idenya. “ tapi bagaimana kita membuat kebakaran kecil itu rusa?” tanya gajah.
“aku akan menyuruh burung untuk mencari dahan dahan kering, kemudian kera
menggosok – gosokkan dahan dahan itu sampai menjadi percikan api, yang lain
berlarilah seolah olah kalian sedang mencoba menyelamatkan diri ke arah
penduduk sekitar jelaskan?” jawab rusa panjang lebar. Semua fokus pada tugas
masing – masing, burung – burung berterbamgan mencari dahan – dahan, kera
mencoba menyalakan api, dan yang lain berlari – lari sesuai petunjuk rusa tadi.
Malam menjadi pagi, tapi tidak menyurutkan
semangat hewan hewan tadi, akhirnya penduduk desa yang merlihat hewan – hewan
tadi berlari lari segera memanggil bantuan warga lainnya, dan masuk kedalam
hutan. Saat masuk kedalam mulut hutan mereka di suguhi dengan asap yang
membumbung tinggi , segera mereka mencari titik api dan menyebar untuk
menyelamatkan hewan hewan. Untung saja titik api itu tidak jauh dari sungai
yang mengalir, warga mengambil air di sana untuk memadamkan api. Setelah
memadamkan api warga warga tadi seolah – olah sedang diberi petunjuk ada
masalah lagi selain ini, penduduk yang paham segera mengikuti mereka dan
mendapati harimau dan hewan – hewan tadi yang terkurung, dan beberapa orang
yang tidur sambil membawa senjata.
Sebaian warga tadi berpencar untuk mengepung
pemburu itu, dan yang lain kembali untuk menghubungi pihak yang berwajib.
Dengan mengendap – endap warga tadi mengambil kunci pemburu tadi, dan
membebaskan hewan – hewan yang di sekap, pemburu tadi bangun dan panik ketika
ia dikepung oleh warga desa yang membawa senjata, ingin kabur tapi tak berdaya,
sama seperti harimau tadi yang ingin menyerang tapi tak berdaya.
Tak lama kemudia terdengar sirine pihak berwajib
yang langsung bergegas menujun TKP, mereka menangkap pemburu dan pembalak tadi
dan menyita senjata mereka, dan juga membawa hewan – hewan yang masih ada di
sana untuk mendapatkan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum dilepas ke alam
bebas. Kera dan teman – teman lega bisa menyelamatkan teman – teman lainnya
termasuk harimau, walau mereka harus berpisah untuk beberapa saat, Nmaun mereka
bangga bisa menyelamatkan hutan yang mereka tinggali dan teman – temannya, dan
mereka tidak akan melupakan peristiwa ini dan menjadikannya pelajaran untuk
masa depan.
Nama : Desi Sarah Aletheea
Kelas : 6.S2.4
No Absen : 11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar