Daftar Mata Pelajaran

Selasa, 12 Maret 2019

’KESUKSESAN ANAKKU ADALAH KEBERHASILANKU”


‘’KESUKSESAN ANAKKU ADALAH KEBERHASILANKU”
            Bagi kita, ayah merupakan salah satu orang paling penting di dalam hidup ini. Sama seperti halnya seorang ibu, seorang ayah pun memiliki cinta dan kasih sayang yang besar kepada anak-anaknya. Ia akan melakukan hal apapun demi kebahagiaan sang anak, bahkan sampai tidak memikirkan dirinya sendiri dan lebih mengutamakan kepentingan anak-anaknya. Seorang ayah merupakan kepala keluarga yang menopang dan menjadi sumber kekuatan untuk keluarganya.
            Selama ini mungkin kita mengenal sosok ayah dengan kepribadian yang kuat dan tegas. Ia yang selalu mengajarkan anak-anaknya untuk kuat dalam segala macam hal, mengajarkan sabar dan tabah akan masalah yang menimpa. Namun dibalik itu semua, seorang ayah pun memiliki hati yang lembut dan rapuh jika anak yang disayanginya bersedih.
            Seorang ayah akan memberikan semua yang terbaik kepada anak-anaknya. Ia akan memprioritaskan anaknya dibandingkan dengan dirinya sendiri. Bahkan untuk memberikan semua yang terbaik kepada anaknya, ia harus rela membohongi dirinya sendiri. Lelah yang dirasakannya ia sembunyikan dan itu semua ia lakukan hanya untuk sang anak. Segala macam keluh kesah yang dirasakannya pun tidak akan menjadi arti untuk dirinya, karena ia akan menjadi kuat hanya untuk membahagiakan anak-anak yang dicintainya.
            Terkadang sang ayah selalu keras kepada anak-anaknya. Dan itu semua ia lakukan bukan karena ia membenci sang anak, melainkan ia ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi dewasa dan bertanggung jawab. Kebahagiaan anaknya adalah kebahagiaan untuk dirinya juga, oleh sebab itulah ia akan melakukan segala cara untuk kebahagiaan anaknya meskipun jalan yang dilaluinya tidaklah mudah.
            Seorang ayah mungkin jarang berbicara panjang lebar bila tidak ada keperluan atau pertanyaan pada diri kita. Tidak seperti ibu yang sibuk berbicara dan mengarahkan kita dengan banyak kalimat-kalimat pertanyaan penuh perhatian khas wanita, seorang ayah tidak memberikan perhatian dengan cara seperti demikian. Akan tetapi,  walaupun terlihat tenang dan kuat, seorang ayah tetaplah manusia biasa yang memiliki kata hati yang terpendam, kata hati ini adalah harapan dan doa untuk sang buah hati tercinta.
            Pada suatu hari, ada seorang anak perempuan yang bertanya kepada ayahnya. Ia menanyakan mengapa ayahnya ingin dirinya bisa sukses di kemudian hari, padahal ayahnya belum tentu merasakan kesuksesan yang diraih anaknya tersebut.
            Sang ayah pun menjawab, “Karena aku benci kekalahan, kekalahan tersebut adalah ketika diriku tidak berhasil mendidikmu dengan baik dan juga tidak bisa melihat dirimu tidak sukses, tapi aku berharap kau akan mengalahkanku dalam meraih kesuksesan."
Anak perempuan tersebut pun kembali bertanya kepada ayahnya, “Jadi, papa pasti akan sangat senang dan bangga jika aku sukses, bukan?”
“Tentu saja, kau adalah kebanggaan dan harapan terbesar papa, nak,” jawab sang ayah sambil tersenyum.
Mendengar perkataan sang ayah, anak perempuan tersebut tersentuh hatinya.
            Sudah menjadi hal yang wajar bagi setiap orang untuk memiliki keinginan berkompetisi mengalahkan yang lain dalam hal meraih kesuksesan. Tidak terkecuali untuk pria, justru rasa kompetisi itu akan selalu ada pada benak mereka. Entah itu berkompetisi dengan teman ataupun keluarga sendiri, ia akan selalu terdorong untuk membuktikan bahwa dirinya mampu meraih kesuksesan yang lebih dari orang lain di sekitarnya.
            Namun, hal itu akan berubah seratus delapan puluh derajat ketika pria itu telah menjadi seorang ayah. Ia akan selalu berpikir dan berdoa semoga kelak ia bisa diberikan kesempatan melihat sang buah hati berada di atas puncak kesuksesan. Ia selalu berharap semoga prestasi sang buah hati mampu membuat segala prestasi yang telah ia peroleh selama ini menjadi terlihat tidak ada apa-apanya.
            Umur memang tidak bisa ditebak, tapi seorang ayah akan selalu memikirkan dan menyiapkan segala sesuatu untuk menghadapi segala hal bahkan yang buruk sekalipun seperti berpikir bahwa dia lah orang pertama di keluarga kecilnya yang akan "pergi" terlebih dahulu. Ini bukanlah suatu hal yang aneh, seorang ayah memang akan selalu khawatir akan nasib keluarganya kelak ketika ia telah tiada. Oleh karena itulah ia akan selalu berusaha menyiapkan segala sesuatu yang ia rasa bisa menopang kehidupan keluarganya setelah ia tiada nanti. Bagi seorang ayah, anak yang telah berhasil dididik menjadi orang yang berguna adalah "investasi" paling berharga yang bisa ia miliki di dunia karena jika ia telah berhasil melakukan hal itu, maka di saat itulah ia akan merasa bahwa segala pengorbanan dan doanya telah dikabulkan oleh Sang Pencipta. Di saat itulah, ia akan siap untuk "dipanggil" kapan saja.
            Anak perempuan tersebut bertanya kembali kepada ayahnya, “Lalu, apa yang terjadi jika di kelak hari, diriku ini tidak bisa sukses, apakah ayah tetap menyayangiku jika menganggap hal tersebut adalah sebuah kekalahan?”. Sang ayah pun menjawab sambil tersenyum, “Bagaimanapun kau jadinya kelak, kau tetaplah anakku yang selalu aku sayangi dan banggakan.”
            Setiap ayah pasti mengharapkan anaknya untuk bisa menjadi berhasil dan menjadi sukses, Namun adakalanya harapan berbanding terbalik dengan kenyataan. Tapi, apakah hal itu membuatnya menjadi membenci dan melupakan anaknya? tidak sama sekali. Bahkan jika sang buah hati menjadi sampah masyarakat sekalipun, menjadi bahan cemoohan orang-orang sekalipun, ia akan tetap berdiri disamping anaknya. Kesalahan si anak akan dianggap sebagai kesalahannya juga, tapi bukannya membenci, ia akan membantu anaknya sebisa yang ia mampu. Hal ini karena ia berpikir bahwa ia juga bertanggungjawab atas kehadiran sang buah hati di dunia ini.
            Seorang ayah akan selalu memberikan yang terbaik bagi buah hatinya, walaupun apa yang telah diusahakannya mati-matian itu kadang dianggap masih kurang oleh sang anak. Jangan pernah berpikir bahwa sang ayah tidak mengetahui bahwa anaknya tidak puas atas pemberiannya, ia tahu persis akan hal itu hanya saja ia tidak mengungkapkannya. Tapi, hal inilah yang justru menjadi semangat sang ayah, ia akan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi anaknya, lagi dan lagi, siang dan malam bahkan kadang hal ini bisa menganggu pikirannya.
            Itulah mengapa, ia akan selalu berdoa demi bertambahnya penghasilannya, selalu berdoa agar tidak terkena penyakit disaat ia sedang berjuang demi kehidupan keluarganya, semua itu bukan agar ia bisa tampil semewah mungkin, bukan agar ia bisa membeli barang-barang yang ia inginkan sejak dahulu. Ingatlah ! Sebelum menempatkan keinginannya, seorang ayah akan selalu mendahulukan keinginan anak-anaknya. Namun terkadang kita kurang mensyukuri kenikmatan yang Tuhan berikan kepada kita melalui hasil jerih payah dan keringat ayah kita. Padahal, jika kita yang berada pada posisi seperti itu, belum tentu kita bisa kuat dan tabah menjalaninya sekuat dan setabah ayah kita.
            Selagi beliau masih ada bersama kita, ada baiknya kita mulai memberikan perhatian tambahan kepadanya sebelum semuanya hanya menjadi sebuah kenangan saja. Buktikan bahwa anak yang ia perjuangkan kehidupannya selama ini adalah anak yang mampu berbakti dan berguna bagi kedua orang tua, bangsa dan negaranya. 

            OLEH      : ANANDA SAVIRA TRI OCTAVIANI
            NO/ KLS : 03/8.9


 





1 komentar: