Daftar Mata Pelajaran

Senin, 11 Maret 2019

Anak Desa Pantang Menyerah

ANAK DESA PANTANG MENYERAH
dari BAPAK SUBHAN 

Bapak Subhan adalah seorang manager sukses yang sekarang menjadi Development Manager PT. NUTRIFOOD, Jawa Barat, Indonesia. Pak Subhan lahir di Malang, 04 Juni 1978 yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Pak Subhan lahir di keluarga yang tidak terlalu kaya, sejak kecil dia memang rajin dan merupakan anak rumahan yang biasanya pada masa itu, anak laki-laki suka sekali bermain. Namun, Pak Subhan adalah anak yang pendiam dan juga sering sakit di masa kecilnya.

Semasa SMA dia sangat teringin untuk berkuliah sehingga dapat membahagiakan orang tuanya. Namun, karena biaya tidak cukup dia harus bekerja terlebih dahulu membantu orang tuanya menggarap sawah bersama buruhnya juga. Dia sangat gigih bekerja agar bisa berjuliah hingga pada akhirnya setelah sawahnya dipanen dan mendapat untung, dia mampu berkuliah di Universitas Merdeka Malang. Meskipun dia bisa berkuliah tetapi banyak saja masalah yang ada seperti yang dikatakan olehnya berikut ini. “Menjadi orang yang pertama kuliah di desa ini bukanlah hal yang luar biasa melainkan malah menjadi omongan orang lain.” Pak Subhan tidak memerdulikan hal itu, ia tahu kuliah lebih penting dibanding mengurus omongan orang yang tidak penting.
Satu hal yang paling membuat Pak Subhan sakit hati yaitu ketika ayahnya ingin membeli mobil kepada seorang saudagar kaya. Saudagar mengatakan, “Ayahmu kalau mau membeli mobil itu masih menunggu panen 3 tahun agar uangnya cukup.” Pak Subhan tetap tidak memerdulikan perkataan saudagar tersebut. Saat dia lulus kuliah dengan nilai yang baik bagi anak desa adalah hal yang tak dibayangkan. Saudagar kaya mengetahui hal tersebut dan ingin menjodohkan anaknya dengan Pak Subhan. Tapi ayah, ibu, dan Pak Subhan tidak mau karena dia telah merendahkan mereka.
Namun dia tidak ingin sampai S1 saja, maka dia melanjutkn kuliah S2 di Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Sebelum berkuliah dia juga membantu orang tua terlebih dahulu agar biaya untuk kuliah cukup. Ternyata, dia mendapatkan beasiswa dari universitas sebelumnya, sehingga dia bisa berkuliah di Universitas Gajah Mada tersebut.
Setelah melakukan kuliah S2, dia belum mendapat pekerjaan sehingga dia melamar pekerjaan di sebuah majalah. Namun, hal tersebut menjadi olokan warga kampung karena mereka menganggap “Mengapa lulusan S2 bekerja di majalah?” Pak Subhan tetap tak memrdulikan itu. Akibat kerja kerasnya dia mendapat tawaran pekerjaan di PT. NUTRIFOOD Jawa Barat yang hanya sebagai pekerja biasanya. Pak Subhan orang yang tekun dan pekerja keras sehingga ketika bosnya menuruh Pak Subhan umtuk menjadi manager di perusahaan itu. Meski sudah jadi manager tetap saja teman sekantor Pak Subhan merasa iri dan mulai membenci Pak Subhan dan pertemanan diantara mereka mulai renggang.
Pak Subhan juga memberi tips-tips menjadi sukses yaitu terus berjuang, jangan pedulikan omongan orang lain yang tidak benar, tekun, fokus masa depan, berbakti kepada orang tua, dan banyaklah berdoa kepada Tuhan agar dimudahkan dalam segala urusan. Jika semua itu berjalan seimbang maka sukses akan mudah diraih. Hingga akhirnya Pak Subhan menjadi orang yang sukses dan juga memiliki istri yang baik pula. Namun, mereka belumpunya momongan padahal sudah menikah 7 tahun. Tapi, Pak Subhan terus berusaha agar apa yang diinginkan tercapai.

Oleh : Muhammad Zacky Hafiyyan Maulana VIII. 9/18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar