Daftar Mata Pelajaran

Minggu, 10 Maret 2019

IRI SANG KUCING

IRI SANG KUCING
Pada suatu hari Nyonya sedang pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan keluarganya dan kebutuhan untuk peliharaannya yaitu Anjing dan Kucing. Sang Tuan membeli 5 bungkus makanan anjing dan 2 bungkus makanan kucing. Seketika Nyonya itu pulang, ia disambut oleh Anjing yang membantunya membukakan pintu. Nyonya pun senang ketika Anjing membukakan pintu untuknya, dan akhirnya Anjing mendapatkan makanan sebagai balasannya. 


Anjing dan Kucing tidak pernah diikat, mereka bisa berjalan dirumah Nyonya-nya dengan sesuka hatinya. Pada waktu sang Nyonya memasak ayam dan ikan datanglah kucing yang langsung mengambil ikan tanpa bilang terlebih dahulu. Ketika sang Nyonya melihat si Kucing yang mengambil ikan, kucing itu langsung dimarahi dan diikat di tiang dekat pagar.  Si Kucing itu merasa sedih ia tak bisa menjadi kesayangan sang Nyonya. Akhirnya si Anjing yang sabar dan diam diberi ayam yang dimasak oleh sang Nyonya sedangkan si Kucing tidak mendapatkan apa apa. 
Si Anjing  merasa kasihan pada Kucing yang tidak mendapat apa apa, “Kucing apakah kau mau sedikitdari ayamku?” tanya Anjing kepada Kucing. Tetapi kucing yang sudah kesal karena sang Nyonya lebih menyayangi si Anjing akhirnya pun berkata, “Tak usah mempedulikanku, memang aku tidak layak untuk dikasihani, sekarang lebih baik pergi dan jangan mempedulikanku.” Si kucing benar benar kecewa karena Nyonya-nya lebih sayang pada Anjing.
Keesokan harinya Nyonya mengajak si Anjing pergi jalan jalan ke taman, tetapi untuk kali ini Kucing tidak diajak oleh sang Nyonya. Anjing juga diajak bermain ditaman itu sambil sesekali diberi makan oleh sang Nyonya. Berbeda dengan Kucing yang berada di rumah, kucing itu hanya diam dan tak punya mainan atau makanan seperti si Anjing, ia hanya selalu berfikir cara agar ia dapat mendapatkan hati si Nyonya.
Sepulang dari taman, Anjing terlihat sangat senang karena ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Ia dapat bermain bersama sang Nyonya, berlari lari bersama sang Nyonya, dan ia pun mendapatkan makanan yang ia inginkan. Tetapi si Kucing terlihat jengkel kerena ia tidak bisa seperti si Anjing yang selalu di sayang dan diajak bermain oleh Nyonya. Pernah terlintas di benak Kucing untuk melukai bahkan membunuh si Anjing dengan kukunya yang panjang, tetapi ketika ia berfikir kembali ternyata itu akan melukai dirinya sendiri, karena tubuh kucing lebih kecil dari pada tubuh si Anjing. Ia terus mencari cara agar ia dapat menjadi peliharaan kesayangan sang Nyonya, ia selalu bermanja manja didepan sang Nyonya, tetapi kelakuannya malah membuat sang Nyonya menjadi semakin benci pada kucing. Kucing semakin bingung “ Apakah aku tidak bisa menjadi seperti Anjing yang selalu disayang sang Nyonya ,” fikir si Kucing, “Apakah kehadiranku hanya menjadi malapetaka untuk sang Nyonya, apakah sang aku hanya pembawa sial?” 
Tiba tiba Anjing datang melihat kucing yang terlihat sedih, “ ada apan Kucing, apakah ada yang perlu aku bantu?” tanya si Anjing jepada kucing. Tetapi Kucing yang sudah kecewa tidak menghiraukan si Anjing yang menurutnya sok baik,“ jangan pura pura baik, aku tau kamu bisa punya segalanya, permainan, makanan,  tidak seperti aku yang dibenci oleh sang Nyonya” jawab dari si Kucing. Ketika Anjing mendengar itu ia bingung harus bicara apa, karena si Kucing telah kecewa dengan si Anjing.
Ketika Anjing berjalan masuk kedalam datanglah Merpati menemui sang Kucing, “ Jangan pernah menyerah untuk menjadi yang terbaik, semua pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, aku yakin kamu pasti bisa menunjukkan kehebatanmu,” kata sang Merpati yang menyemangati Kucing agar tidak putus asa. Akhirnya Kucing mencoba mencerna kata kata sang merpati.
Esok harinya Kucing mencoba menunjukkan kelebihannya kepada Nyonya-nya, ia merasa bahwa ia dapat menunjukkan kelebihnnya. Ia mencoba mengeong dan menunjukkan aktrasinya yaitu melompat balok yang ada didekat gerbang. Ketika itu sang Nyonya melihat dengan wajah yang bangga, Anjing yang sedang berada disampinya pun ikut bangga dengan apa yang telah dilakukan si Kucing dan menggembirakan Nyonya. 
Ketika ada kabar tentang  perlombaan acrobat kucing, akhirnya si ucing diikutkan lomba tersebut si Anjing pun bangga dengan kerja keras kucing yang dapat membuat Nyonya bangga, akhirnya pada saat perlombaan sang Kucing pun mendapatkan juara 1 dengan hadiah medali dan makanan kucing sebanyak 10 bungkus. Sedangkan Anjing pun tetap menjadi Anjing yang disayangi oleh sang Nyonya, ia selalu dilatih menjadi pemberani, dan selalu dapat menjaga rumah sang Nyonya. 
Semua memiliki kelemahan dan kelebihan masing masing, tidak ada yang dapat menghalang kita untuk selalu bermimpi, dan menemukan jati diri kita. Jangan pernah menyerah untuk menjadi terbaik, dan jangan pernah iri terhadap kelebihan yang dimiliki orang lain karena kita juga memiliki kelebihan yang mungkin tidak dapat dimiliki orang lain. Tak perlu kecewa dengan kekurangan kita, karena kita tidak hanya memiliki kekurangan tetapi kita juga memiliki kelebihan yang jika dikembangkan akan menjadi semakin luar biasa. 




Nama : Dalida Yahwe Sandroto
Kelas/no : 6.S2.4/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar