Daftar Mata Pelajaran

Minggu, 17 Maret 2019

"KEADAAN BUKANLAH PENGHAMBAT KEBERHASILAN"

KEADAAN BUKANLAH PENGHAMBAT KEBERHASILAN

Ibuku adalah anak kedua dari 3 bersaudara dan satu-satunya anak perempuan di keluarganya. Ibuku lahir di Malang 37 tahun yang lalu. Hidup di keluarga yang broken home tidak menghalanginya untuk selalu berprestasi di sekolah. Sejak duduk di bangku kelas 2 SMP keluarganya mulai tidak harmonis, namun beliau tidak pernah menunjukkan dan menceritakan permasalahan keluarganya  kepada orang lain.
Pada masa sekolah, beliau termasuk siswa berprestasi. Ibuku berusaha membuktikan bahwa permasalahan yang dihadapi dalam keluarga bukanlah menjadi penghalang baginya untuk tetap berprestasi. Sejak SMP ibuku sudah menunjukkan prestasinya dengan selalu menjadi juara kelas. Ketika duduk di bangku SMP itulah ibuku banyak belajar tentang arti kehidupan dari teman-teman sekelasnya yang kurang beruntung secara ekonomi dibandingkan ibuku. Meskipun mereka hanya anak sopir, anak tukang becak dan kuli bangunan, tetapi mereka semua tetap bahagia dan tidak pernah minder akan keadaannya. Hal ini yang membuat ibuku belajar untuk lebih bersyukur dan tidak gampang mengeluh akan permasalahan yang dihadapinya.
Lulus dari SMPN 1 Malang, beliau melanjutkan sekolahnya di SMAN 3 Malang. Saat SMA ibuku pindah rumah karena kakekku sudah pensiun dan harus keluar dari rumah dinas yang ditempatinya. Kemudian kakekku lebih memilih masa pensiunnya untuk kembali ke kampung halamannya di Ngawi. Keadaan ini membuat ibuku harus hidup mandiri terpisah dari ayahnya dan tinggal bertiga dengan adik dan ibunya, karena pada waktu itu kakaknya sudah bekerja. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, nenekku harus berjualan bubur dan gorengan di depan rumah. Penghasilan yang didapatkan pun tidak menentu. Ibuku harus benar-benar menghemat pengeluarannya. Untuk membeli buku paket saja ibuku harus merelakan anting-anting satu-satunya harus dijual. Bahkan pernah pada suatu hari ibuku kehabisan ongkos untuk pulang sekolah, akhirnya ibuku harus berjalan dengan jarak yang lumayan jauh dari sekolah agar bisa sampai di rumah.
Ibuku tidak pernah menjadikan keadaan tersebut sebagai alasan untuk membatasi dirinya meraih cita-cita. Ibuku selalu bekerja keras agar bisa masuk universitas yang diinginkan dan membuktikan pada orang tuanya bahwa dirinya mampu untuk berprestasi meskipun dengan keadaan seperti ini. Akhirnya kerja keras dan jerih payahnya membuahkan hasil. Beliau berhasil masuk Universitas Brawijaya Fakultas Perikanan melalui jalur PMDK.
Selain diterima di Universitas Brawijaya melalui jalur PMDK, beliau juga mendapat  beasiswa sebagai siswa berprestasi dari berbagai perusahaan. Beasiswa yang didapat inilah yang digunakan untuk membiayai kuliahnya hingga lulus. Beliau termasuk mahasiswi yang aktif berorganisasi dan beberapa kali dipercaya untuk menjadi asisten dosen. Ibuku benar-benar tekun dan rajin dalam belajarnya karena ingin lulus kuliah tepat waktu. Bahkan sejak kecil beliau sering merelakan waktu bermainnya bersama teman-temannya untuk belajar.
Kerja keras dan jerih payah ibuku ternyata tidak sia-sia. Ibuku berhasil lulus kuliah tepat waktu dan menjadi lulusan terbaik dengan gelar cumlaude di Universitas Brawijaya kala itu. Berkat  prestasinya ini kedua orang tua beliau benar-benar merasa bangga dan terharu. Apalagi beritanya masuk di dalam media masa, yang membuat kakek serta nenekku merasa tidak percaya dan terharu atas prestasi ibuku.
Ibuku berpesan, “Jangan mudah berputus asa dan merasa rendah diri atas apapun keadaan kita. Allah memberikan cobaan dan ujian kepada kita agar kita bisa menjadi orang yang lebih baik kedepannya. Terus bersyukur dan kurangi mengeluh karena sesungguhnya nikmat Allah jauh lebih besar jika kita mau berpikir. Keterbatasan dan permasalahan yang ada bukan menjadi penghalang untuk kita bisa berprestasi.”  Jadi kita tidak boleh banyak mengeluh atas keadaan kita, karena di luar sana masih banyak orang yang kehidupannya lebih susah dan mendapat cobaan yang jauh lebih berat dari kita.

Nabila Hasna Rafifah H. 8.9/19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar