Suatu hari hiduplah seekor singa yang
bernama Tito, ia sangat baik dan bijaksana. Berbeda dengan Sasi seekor kelinci
yang sangat sombong dan congkak. Pada suatu pagi penduduk berkumpul untuk
berdiskusi untuk merayakan pesta ulang tahun desa, keesokan harinya Tito si singa tidak sengaja
bertemu Sasi si kelinci.”Selamat pagi Sasi” kata Tito dengan ramah. “Selamat
pagi juga” kata Sasi dengan tidak ramah. “Oh iya kemarin saat diskusi buat
ulang tahun desa, kamu ikut bagian apa ?” kata Tito dengan semangat. “Aku tidak
dapat bagian, lagi pula ini juga bukan urusanmu” kata Sasi dengan gaya tidak
peduli. “Sudah Sasi ! “ kata Kiko sambil melerai. Setelah itu Sasi pergi pulang
ke rumahnya, begitu pula dengan Tito.
Tito
sangat bingung mengapa Sasi selalu sombong dan tidak peduli dengan lingkungan
sekitarnya dan sesama hewan. Suatu hari ia bertanya kepada Kiko si rusa. ‘Kiko,
aku mau tanya mengapa akhir-akhir ini Sasi tidak peduli dengan linkungan
sekitar dan sesama hewan ?” kata Tito. “Jadi dulu itu Sasi sangat baik, ramah,
dan sopan. Pada suatu hari dia bertemu seekor kelinci yang bernama Tini dia
sangat baik dari situ mereka mulai berteman dan menjadi sahabat yang baik, tapi
pada suatu hari Tini meninggal karena jatuh dari tebing. Sasi sangat sedih dan
dia mulai berubah” kata Kiko sambil menjelaskan panjang kali lebar. “Oh jadi
seperti itu ceritanya” kata Tito.
Pada
keesokan harinya adalah ulang tahun di desa. Semua penduduk desa beramai-ramai
menyambut ulang tahun dengan hati yang senang dan gembira, berbeda dengan Sasi.
Sasi lebih memlih sendiri, daripada ikut pesta ulang tahun desa. Pada saat
acara dimulai Sasi tidak kelihatan sekali pun. “Sasi dimana ?” kata Tito dengan
rasa kebingungan. Tito segera pergi meninggalkan pesta ulang tahun desa
tersebut untuk mencari Sasi.
Tito mencari-cari hingga ke sudut hutan dan
sesampainya di tebing jurang ia bertemu Sasi yang sedang duduk melihat
pemandangan matahari terbenam dan saat Tito tiba disana ia melihat Sasi yang
sedang menangis. “Apa yang kamu lakukan disini Sasi ?” kata Tito. “Hanya ingin
sendiri dan melihat matahari terbenam saja” kata Sasi. “Aku tahu apa masalah
yang kamu alami”kata Tito. “Apa maksudmu ?” kata Sasi. “Jika kamu ada masalah
bilang saja ke aku, aku pendengar yang baik” kata Tito sambil tersenyum kepada
Sasi. “Makasih” kata Sasi membalasnya dengan senyuman yang begitu manis. Saat
mereka berbincang-bincang tiba-tiba batu runtuh sehingga Tito hampir terjatuh,
untung saja Sasi segera menarik kaki Sasi. “Terimkasih, Sasi” kata Tito sambil
tersenyum. “Sama-sama” kata Sasi membalasnya dengan tersenyum. Tito mengajak Sasi pergi ke pesta ulang tahun desa
dan Sasi meminta maaf atas kesombongannya selama ini. SELESAI
Nama :
Netanya Kay Atira
Kelas / No. Absen :
6.S2.4 / 27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar