Daftar Mata Pelajaran

Senin, 11 Maret 2019

Itulah Gunanya Teman
   
          Di hutan yang lebat, hiduplah seekor monyet yang mempunyai teman ,yaitu gajah dan rusa. Akan tetapi monyet tersebut memiliki sifat yang suka jahil ke temannya. Sampai-sampai temannya merasa jengkel kepadanya.



         Sekarang siang bolong saatnya monyet makan siang. Ia sangat suka sekali dengan buah pisang. “Waahhh... Kebetulan banget ada gajah dan rusa lewat,” kata monyet “aku kerjain ahh.” “Aduh.... Sakit,” teriak gajah dan rusa sambil merintih kesakitan. Tetapi monyet hanya tertawa dan segera meninggalkan gajah dan rusa tanpa merasa bersalah.
          Keesokan harinya rusa dan gajah sedang bermain, kemudian mereka teringat pada monyet. “oh iya rusa, kamu lihat monyet enggak?” tanya gajah. “iya ya, tumben dia belum muncul padahal pagi-pagi gini biasanya dia udah gangguin kita,” kata rusa, “bagaimana kalau kita ke rumahnya dia aja, siapa tahu dia kenapa-napa?”
          Saat mereka berada di rumah monyet, di sana sangat sepi sekali. “gajah, pulang aja yuk! Monyet gak ada besok aja kita balik ke sini lagi!” kata rusa. “okelah kalau begitu,” jawab gajah. Saat mereka akan berbalik badan dan segera pulang, tiba-tiba seekor burung hantu menabrak mereka. “eh kamu Burhan?” kata rusa. “rusa, namanya itu burung hantu bukan Burhan,” bantah gajah. “itu singkatannya aja kalik,” jawab rusa, “oh iya ya kenapa kamu terbang terengah-engah?” “tadi, aku melihat monyet dibawa  harimau ke rumahnya untuk dijadikan santapan makan malam,” kata Burhan. “Kalau gitu artinya monyet diculik, terus kita harus gimana?” tanya Rusa. “Kebetulan diranselku ada buku sejarah tentang semua hewan di hutan ini” jawab Burhan sambil mengambil bukunya, “di sini selain monyet, harimau juga suka telur Naga untuk dijadikan santapan makan malam.” “Yaudah kalau gitu ayo kesana! Kamu tau kan tempat Goanya?” tanya Rusa. “Aku tau tempatnya,” jawab Burhan “tapi kalian harus bawa telur mainan untuk menipu Naga agar dia tidak curiga.” “Oke. Burhan, aku pinjam bukumu dong!” kata Rusa. Lalu Burhan memberikan bukunya kepada Rusa.
          Sesampainya di sana, Gajah mulai takut dengan suasana ini. “Teman-teman kok aku mulai takutnya. Sunyi lagi tempatnya. Hihhh serem!!!” kata Gajah. “Yahh Gajah, gak boleh gitu dong,” sahut Rusa, “ inikan juga demi Monyet. Walaupun dia sering jahilin kita, tapi dia kan juga teman kita. Yang harus kita tolong saat dia dalam kesusahan.” “Iya iya...maaf, nanti aja ceramnya,” kata gajah, “yaudah ayo masuk.” “Tunggu, aku masuk dulu ya! Akan aku cek apakah aman atau tidak?” kata Burhan sambil memasuki Goa.
          Beberapa menit kemudian, Burhan kembali. “Gimana aman atau tidak?” tanya Rusa. “Aman kok tapi kalian hati-hati ya kalau jalan. Karena Matanya lagi tidur,” jawab Burhan. Saat mereka masuk ke Goa, tidak sengaja Gajah menginjak ranting pohon sehingga membuat Naga terbangun. “Waduh gawat nih...Maaf,” kata Gajah. Kemudian Rusa memberi isyarat kepada Burhan agar menukarkan telur Naga dengan telur mainan. Lalu Rusa menyanyikan sebuah lagu dan diikuti oleh Gajah.
Twinkle, twinkle, little star,
How I wonder what you are.
Up above the world so high,
Like a diamond in the sky.
Twinkle, twinkle, little star,
How I wonder what you are!

When the blazing sun is gone,
When there’s nothing he shines upon,
Then you show your little light,
Twinkle, twinkle, through the night.
Twinkle, twinkle, little star,
How I wonder what you are!

In the dark blue sky so deep
Through my curtains often peep
For you never close your eyes
Til the morning sun does rise
Twinkle, twinkle, little star
How I wonder what you are

Twinkle, twinkle, little star
How I wonder what you are
          Saat dinyanyikan lagu tersebut , Naga langsung tertidur kembali dan Burhan berhasil mengambil telur Naga. “Kamu tau dari mana Rusa? Kok mendengar lagu itu Naga langsung tertidur,” tanya Gajah. “Aku tadi sempat baca sejarah Naga di buku Burhan, kalau Naga itu suka dinyanyikan lagu itu,” jawab Rusa, “yaudah ayo kita ke rumah Harimau sebelum hari udah malam!”
          Saat di rumah Harimau, tiba-tiba terdengar teriakan kencang yang membuat mereka bertiga langsung masuk ke sana. Dan ternyata, itu adalah suara Monyet yang ingin dimakan. Untung saja tiba-tiba Burhan mengatakan sesuatu. “Tunggu Harimau, kamu ingat tidak kalau sekarang adalah hari ulang tahunmu?” tanya Burhan. “Masak siihh? Kok aku tidak ingat ya?” tanya Harimau. “Nah itu karena kamu berniat ingin memakan monyet. Coba saja kalau kamu makan telur Naga ini,” jelas Burhan sambil menyerahkan telur Naga kepada Harimau, “itu kado dari kami. Asalkan kamu harus melepaskan si Monyet.” “Baiklah, aku akan lepaskan Monyet. Tapi kalian harus cepat-cepat pergi sebelum aku berubah pikiran,” kata Harimau sambil melepaskan Monyet.
          Lalu Gajah, Rusa, Burhan, dan Monyet segera pergi dari rumah Harimau. “Burhan apa benar hari ini ulang tahunnya Harimau?” tanya Monyet. “Tidak, aku hanya menipunya.” Jawab Burhan. Lalu beberapa detik kemudian Monyet menyadari sesuatu. “Teman-teman, maaf sebelumnya karena aku sering mengganggu kalian. Aku janji dehh, gak akan ngulangi lagi. Dan aku sangat berterimakasih karena kalian semua telah menyelamatkanku dari Harimau,” kata Monyet. “Udah gak perlu dipikirkan. Kita udah maafin kok. Lagian kita senang kamu selamat,” jelas Rusa. “Iyaa...” tambah Gajah. “Itulah gunanya teman yang selalu menolong disaat temannya membutuhkan bantuan.” jelas Rusa. “Terimakasih teman-teman. Kalianlah sahabat terbaikku,” kata Monyet sambil tersenyum lebar, “ohh iya, ayo kita berpesta untuk merayakan semua ini!” “AYO!!!” sorak Gajah, Rusa, dan Burhan. Lalu mereka berpesta dan menjadi teman baik yang sudah tidak ada masalah lagi.
          Walaupun kalian memiliki teman yang sangat jengkel. Belum tentu sepenuhnya selalu menjengkelkan. Bisa saja dia baik dikemudian hari. Jadi, jika ada teman kalian yang dalam kesulitan, jangan segan-segan untuk menolongnya. Karena dia itu temanmu yang selalu ada disisimu. Dan satu lagi. Kalian jangan suka menggangu teman kalian. Karena pada suatu hari, bisa saja mereka menolongmu saat kamu dalam kesulitan.

Nama : Flora Early Azzulfatul Zahra
Kelas : 6. S2.4
No. Absen: 16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar