Dahulu kala, ada negeri bernama Negeri Pertitari. Di Negeri Pertitari, ada dua alam yang dari dahulu ingin bersahabat, yaitu Alam Ananta di atas awan dan Alam Matana di darat. Di Alam Ananta, Ratu Kalyna seekor kuda bersayap yang memimpin, sedangkan di Alam Matana, Ratu Saura seekor kuda biasa yang memimpin. Namun, ada suatu halangan yang membuat mereka sulit bersahabat. Seorang pemburu lah yang menghalangi kedua alam itu bersahabat.
“Cici, aku rindu bertemu dengan Ratu Kalyna,” keluh Ratu Saura kepada Cici si kelinci. “Tetapi ratu, kita tidak bisa naik ke atas awan, dan Ratu Kalyna, juga akan kesusahan ke Alam Matana karena pemburu,” ucap Cici. “Lalu Ci, bagaimana caranya ya, agar Ratu Kalyna bisa datang ke Alam Matana? Karena pemburu selalu mengincar para hewan Alam Ananta,” tanya Ratu Saura. Setelah berpikir, Cici berkata, “Ratu Saura, bagaimana kalau kita usir saja pemburu itu!” Lalu Ratu Saura berpikir kembali, “Cici, kita buat saja pertemuan hewan-hewan di tengah Hutan Matana, besok!”
Keesokan harinya, seluruh hewan di Alam Matana berkumpul di tengah hutan. Ratu Saura pun datang diantara hewan-hewan itu. “Selamat sejahtera Ratu Saura,” salam warga Alam Matana kepada Ratu Saura. “Salam sejahtera kembali,” balas Ratu. “Ratu, kami dengar-dengar kita akan membahas bagaimana cara agar kita bisa bertemu Ratu Kalyna dari Alam Ananta?” tanya seekor tupai bernama Tupi diantara kerumunan. “Benar Tupi, tetapi apakah kalian ingin bertemu dengan hewan-hewan di Alam Ananta?” tanya Ratu Saura. “Kami ingin sekali ratu,” jawab warga Alam Matana. Sesaat kemudian, Ratu Saura memerintahkan Ruri. “Ruri, tolong sampaikan ke Ratu Kalyna, bahwa aku rindu Ratu Kalyna.”
Tok tok, bunyi gerbang Alam Ananta diketuk oleh paruh Ruri. “Oh, selamat datang Ruri, apa ada yang ingin disampaikan kepada Ratu Kalyna? Atau ingin bertemu langsung?” sapa ramah Bon-bon si penjaga gerbang Alam Ananta. “Aku ingin menyampaikan langsung suatu informasi kepada Ratu Kalyna,” terang Ruri. “Baiklah Ruri,” ucap Bon-bon. Tak lama kemudian, Ruri bertemu dengan temannya yang hidup di Alam Ananta yaitu, Pipit. “Halo Pipit, lama kita tidak bertemu,” sapa Ruri kepada Pipit. “Halo juga Ruri,” sapa Pipit dengan girang. “Ruri, omong-omong mengapa kau datang kesini?” tanya Pipit. “Aku mencari Ratu Kalyna, aku ingin menyampaikan sesuatu kepadanya,” terang Ruri.
Ruri akhirnya bertemu dengan Ratu Kalyna. “Selamat sejahtera Ratu Kalyna,” salam Ruri kepada ratu. “Selamat sejahtera kembali Ruri, apa yang membuatmu kemari?” tanya Ratu Kalyna. Belum sempat Ruri menjawab, Ansa si angsa putih datang. “Hai Ruri, ada apa?” tanya Ansa. “Ansa kamu coba dengar penjelasan Ruri dahulu,” ucap ratu. “Maaf ratu,” Ansa meminta maaf. “Baik ratu, jadi Ratu Saura ingin bertemu dengan ratu,” jelas Ruri. “Ruri nanti kembali, untuk menyampaikan pesan lagi Ratu Kalyna, kalau begitu Ruri pamit ratu,” pamit Ruri.
“Ratu kita buat jebakan saja untuk pemburu!” usul Lala si landak. “Benar ratu, kita undang Ratu Kalyna juga dengan hewan-hewan Alam Ananta, lalu kita alihkan perhatian mereka!” ucap Uca si rusa. “Ratu Saura, rupanya Ruri sudah datang,” ucap Rhino si badak. “Ratu Saura! Ruri sudah menyampaikannya kepada Ratu Kalyna,” ucap Ruri dengan terengah-engah. “Baiklah Ruri terima kasih,” ucap Ratu Saura. “Jadi kapan kita akan melakukan penjebakan terhadap pemburu itu?” tanya Cici. “Kita laksanakan besok saja,” Ratu Saura memutuskan.
Keesokan harinya Ruri mengabari Ratu Kalyna, dan mengajak seluruh hewan Alam Ananta ke Hutan Matana. “Semuanya siap?” tanya Ratu Saura. “Siap sekali Ratu Saura!” ujar Ratu Kalyna dengan semangat. Sebelum memancing pemburu untuk datang, mereka membuat jebakan di beberapa tempat yang akan dilewati Ratu Kalyna dan hewan lainnya untuk menjebak. Di tempat pertama, mereka membuat tali yang dikaitkan antara pohon ke pohon setinggi mata kaki. Kedua, menyiapkan pohon untuk menghalangi pemburu. Ketiga adalah jebakan terakhir yaitu, membuat lubang yang sangat dalam penuh dengan lumpur penghisap.
Saat pemburu datang, Ratu Kalyna berlari ke tempat pertama. Kori dan Kieron si kura-kura sudah siap menarik tali dengan gigi kuat mereka. Saat Ratu Kalyna sudah melesat melewati tali, Kori dan Kieron bersiap. “Tarik!” seru Kori dan Kieron bersamaan. “Apa ini, Jebakan! Tapi aku harus mendapatkan unicorn itu!” ucap pemburu dengan geram. Para kura-kura itu pun tertawa kecil. Lalu, tak lama kemudian, Ratu Kalyna berhasil dikejar pemburu itu, dan Bon-bon si gajah dan Rhino si badak mendorong pohon, dan tepat menghalangi jalan pemburu. “Apa lagi ini, sebaiknya aku tebang saja!” ucap pemburu. Pemburu itu menebang pohon itu dengan kapak yang dibawanya.
Pemburu itu berkali-kali menembakkan anak panahnya, kepada Ratu Kalyna. Dan di tengah jalan, muncul Ansa, Pipit, dan banyak hewan lainnya mengikuti Ratu Kalyna. Pemburu itu menganga dan bersemangat untuk menangkap hewan-hewan Alam Ananta. Tapi ketika pemburu tak sadar, ia tergelincir ke dalam lubang yang dalam dan penuh dengan lumpur penghisap. Pada akhirnya, pemburu itu ditolong oleh Bon-bon, dan dibantu dengan hewan lainnya. Pemburu itu tak pernah kembali lagi, dan akhirnya, Alam Ananta dan Alam Matana, bisa bersahabat, dan hewan dari Alam Ananta bisa bebas berkunjung ke Alam Matana.
Jika kita ingin menggapai sesuatu, kita harus saling bahu-membahu dan saling bekerja sama untuk mencapai suatu hal yang kita inginkan. Kita juga harus saling percaya kepada teman, untuk bekerja sama. Juga saling menjaga persahabatan.
Profil Penulis:
Nama : Okasha Kusumaningtyas
Absen : 22
Kelas : 6. S2. 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar