Daftar Mata Pelajaran

Senin, 11 Maret 2019

Kisah Buaya yang Serakah

Kisah Buaya yang Serakah

Pada suatu hari di sebuah sungai yang tidak terjamah, terdapat seekor buaya yang sedang mencari mangsa. Buaya tersebut sudah lima hari belum mendapatkan mangsa. Empat hari yang lalu buaya tersebut mendapatkan mangsa yang besar dan gemuk, yaitu sebuah babi hutan. Lalu buaya itu tidur pulas selama empat hari karena buaya itu kekenyangan.

Buaya sudah menunggu mangsa di sungai dengan mengendap-endap menunggu mangsa yang akan menyeberang sungai. Tetapi setelah lama menunggu disungai buaya belum mendapatkan mangsa satupun. Buaya tetap menunggu dan tidak menyerah untuk mendapatkan mangsa. Setelah buaya lama menunggu tiba-tiba seekor kancil kecil ingin menyebrangi sungai. “Hei buaya! Kelihatannya kamu lapar!”
Sapa kancil di seberang sungai.

Buaya langsung menjawab. “Wah kamu datang kancil perutku sangat lapar sekali nih karena belum diisi.” Kata buaya dengan senang. “Hei buaya, kalau kamu mau memakanku pasti kamu akan lapar lagi, karena dagingku tidak cukup besar untuk mengisi perutku!” Kata kancil untuk membujuk buaya. Buaya menjawab dengan semangat “Ah yang penting aku makan.” buaya sangat tidak sabar untuk memakan kancil kecil. Kancil berkata dengan lantang “Hei buaya, kalau kamu ingin mendapat mangsa yang besar dan bisa untuk mengisi perutmu yang kosong, di ujung sana ada seekor babi hutan yang besar dan gemuk.” Kata kancil untuk membujuk buaya. Kancil kecil pun lolos dari ancaman buaya dan kancil kecil bisa menyebeang sungai dengan aman

Buaya diam sejenak dan berpikir. Buaya membayangkan seekor babi hutan yang dia makan empat hari yang lalu dengan seekor kelinci kecil. Buaya kahirnya mengikuti kata-kata kancil. Buaya sampai di ujung sungai dan menemukan seekor babi hutan yang besar. Buaya langsung memburunya. Babi hutan berlari ke bukit untuk menghindari serangan dari buaya. Buaya terus mengejar dan akhirnya babi hutan terdesak diantara bebatuan yang besar. “Hei babi hutan! Mau kemana kamu?” tanya buaya

Babi hutan mendadak sangat cemas karena takut akan dimakan oleh buaya. “Jangan makan aku buaya! Jangan memangsaku, karena dagingku tidak seberapa besar, kalau kamu memekanku pasti kamu akan cepat lapar.” jawab babi hutan dengan memohon. “Tetapi kalau kamu ingin memangsa yang lebih besar daripada aku, kamu bisa  memangsa hewan yang lebih besar dan gemuk daripada aku.” kata babi hutan dengan cemas. Buaya langsung percaya saja dengan omongan babi hutan tanpa mencurigainya. Tetapi buaya langsung berpikir sejenak, Buaya sudah sangat lapar maka buaya sudah tidak punya pilihan lain selain memakan babi hutan.

Buaya langsung menerkam babi hutan. “Kurasa dagingmu sudah cukup untuk mengisi perutku yang kosong ini.” kata buaya yang sudah sangat lapar sekali. “Tunggu dulu, di seberang sungai itu terdapat hewan yang sangat besar dan gemuk melebihi diriku.” usul babi hutan dengan ketakutan.

Karena buaya sudah tidak tahan menahan lapar maka buaya setuju dengan usul babi hutan. "Baiklah, kalau begitu tunjukkan aku di mana hewan itu berada sekarang, sebab aku sudah tak kuat lagi menahan lapar.” Buaya menyetujui usul babi hutan, karena ingin mendapatkan mangsa yang lebih besar lagi. Babi hutan berjalan menuju hutan dan buaya mengikuti dari belakang. Sampailah di hutan yang dimaksud. Di sana terdapat seekor kerbau yang tersesat yang memakan rumput dan daun-daunan. Tubuh kerbau itu lumayan besar dan kelihatan sehat dan segar. Perlahan-lahan buaya mendekati kerbau, sedangkan babi hutan kembali ke sungai.

Buaya sudah berada didekat kerbau dan buaya berkata “Hai kerbau! sedang apa kamu?” tanya buaya membuat kerbau terkejut. Kerbau menjawab “Aku sedang makan, memangnya ada apa?” jawab kerbau sambil berhenti mengunyah rumput. Buaya berkata “Aku juga mau makan.” ucap buaya sambil membuka mulutnya lebar-lebar. Kerbau mengajak buaya untuk makan bersama “Kalau begitu mari kita makan bersama, rumputnya masih banyak jangan khawatir, ayo kita makan!” ajak kerbau itu. “Aku tidak suka makan rumput!” sahut buaya geram. “Lantas, kamu biasanya memakan apa?” tanya kambing lagi. “Aku suka makan daging. Mungkin dagingmu juga enak kalau kusantap. Alangkah lezatnya dagingmu.” kata buaya sambil membuka mulutnya.

Kerbau langsung gemetar cemas, tidak lama kerbau langsung berkata "Tunggu dulu! Kalau kau ingin mangsa yang lebih besar dan lebih lezat, aku dapat menunjukkannya. Di hutan sebelah sana ada seekor gajah yang besar sekali. Bila kau dapat memangsangnya, kau pasti akan tahan beberapa hari tidak makan. Konon kabarnya daging gajah itu empuk dan sangat lezat rasanya.”kerbau membujuk buaya
.

Buaya sudah sampai di tempat yang dimana terdapat seekor gajah besar. Tanpa lama lagi buaya langsung menyerang gajah karena buaya sudah sangat lapar sekali. Buaya lalu menyerang gajah besar. Moncongnya yang panjang dengan gigi-giginya yang tajam menyerang gajah besar. Gajah besar melompat dan menginjak perut buaya. Dengan belalainya yang panjang ia melilit moncong buaya itu. Ketika ekor buaya ingin menyambar tubuh gajah besar, kaki gajah besar menghadangnya lalu menginjaknya. Buaya jadi tak dapat berkutik, karena moncong dan ekornya tidak dapat bergerak. Sedang kaki-kaki gajah besar terus menginjak-injak tubuh buaya hingga tak bernapas lagi.

Nama : Yudhistira Galang Ramadhan
Kelas : 6S.2.3
Absen : 31

Tidak ada komentar:

Posting Komentar