Elang Berwajah Dua
Di sebuah hutan ada sebuah permasalahan yang menyangkut semua rakyat hutan. Mereka masih bingung siapakah yang berhak menjadi Putri Rimba. Permasalahan itupun terdengar ke daerah-daerah sekitar hutan. Pada suatu hari ada elang betina yang melewati hutan yang belum mempunyai Putri Rimba lalu ia mendengar, "Siapa yaa yang menjadi Putri Rimba yang dapat mengatur hutan kita ini?" kata Kelinci. "Hmm ada kesempatan bagiku nih untuk memimpin." , kata Elang sambil tersenyum senyum.
Lalu Elang terbang mencari makan dan ia melewati sebuah lembah yang menarik hatinya untuk turun kesana. Sesampainya di lembah itu, elang mencoba menyusuri lembah itu, tak lama ia diterkam oleh harimau dari belakang dan ia terjatuh. "Waakh." terkam harimau. "Tolong jangan makan aku, tolong! Aku ada sesuatu untukmu." bujuk elang kepada harimau. "Kalau itu, apa yang mau kau berikan padaku?" tanya harimau. "Ayo kita jalan-jalan dan aku akan jelaskan." kata Elang dengan tenang.
Mereka lalu berjalan menyusuri hutan dan hampir sampai di kawasan Sang Kancil atau pelantik dari pemimpin hutan dan sekaligus ia adalah penasehat para rimba-rimba hutan yang pernah menjabat. Harimau dan Elang mengintip pembicaraan teman-teman kancil yaitu ada Gajah, Kelinci, Kerbau, Monyet, dan Kura-kura. Pada pembicaraan kawan-kawan Kancil ada tamu di tempat itu yaitu Burung Cendrawasih
Di situ Burung Cendrawasih juga mengajukan pendapat-pendapatnya dan juga ia sambil bernyanyi-nyanyi. Lama-kelamaan sampai beberapa pekan Burung Cendrawasih semakin dekat dengan teman-teman Kancil dan juga Kancil. Kemudian ia di tunjuk sebagai Putri Rimba oleh teman-teman Kancil, Kancil, dan juga sebagian warga hutan.
Burung Cendrawasih tidak langsung menerima tawaran Kancil, ia memikirkan bagaimana ia memimpin. Setelah Burung Cendrawasih berpikir-pikir, akhirnya ia mau menjadi Putri Rimba. Keesokan harinya warga hutan mengadakan pelantikan untuk Burung Cendrawasih, Elang juga ada disana menyaksikan pelantikan itu sekaligus menjadi mata-mata Harimau. "Hari ini, waktu ini Burung Cendrawasih akan menjadi Putri Rimba yang akan memimpin kita." teriak Kerbau. Setelah pengesahan itu, Burung Cendrawasih menyanyi untuk warganya. Warga hutan menari-nari berikut juga Elang.
Tetapi Elang masih berat hati menerima Burung Cendrawasih sebagai Putri Rimba. "Hey Elang kau bawa apa untuk Sang Putri?" tanya Gajah. "Ee ha e apa, ooo aku bawa perhiasan untuk Sang Putri dong." sahut Elang. Setelah acara pelantikan itu Elanb segera memberi tahu Harimau. Tak lama kemudian Elang sudah tiba di tempat Harimau. Harimau tak tinggal diam, ia segera merencanakan untuk mencelakakan Burung Cendrawasih. "Hahahaha aku mempunyai ide untung Sang Putri Rimba kita, hahahah." tawa Harimau.
Di siang hari sewaktu Kancil dan Burung Cendrawasih berbincang datanglah dua rusa yang mengeluh atas wilayahnya. "Tolong, tolong wilayah kami habis dibakar oleh para pemburu!" seru Rusa, "sekarang kami tidak punya tempat tinggal lagi." Burung Cendrawasih segera menjawab permintaan rusa. "Kalian boleh kok tinggal disini dan jadikan tempat ini seperti rumah kalian." sahut Cendrawasih. Lalu dua Rusa itu pun bersuka cita atas kegembiraannya. Sesekali Burung Cendrawasih berkeliling sambil menyanyi dan juga melihat keadaan rakyatnya bersama Sang Kancil.
Kegembiraan itu pun berjalan sampai beberapa minggu. Di suatu siang Burung Cendrawasih mendapatkan tamu yaitu Elang. "Haloo Putri, apakah kau ingin perhiasan yang sangat cantik pada tubuhmu ini?" tanya Elang. Burung Cendrawasih menjawab dengan lembut, "Apakah benar jika aku memakai perhiasan itu aku akan lebih cantik?" . Setelah obrolan yang panjang akhirnya Sang Putri Rimba ikut Elang dan Harimau ke tempat perhiasan itu, tetapi Kancil tidak tinggal diam ia mengikuti mereka.
Sampai pada suatu tempat yang panas. "Harimau, dimanakah perhiasan itu yang kau janjikan tadi?" tanya Sang Putri. Lalu Harimau menunjukkan, ternyata perhiasan itu ada dalam sebuah pohon getah yang baru saja dibakar. "Harimau, bisakah kau ambilkan perhiasan itu untukku!" seru Sang Putri. Harimau beralasa karena badannya terlalau basar jadi tidak muat. Sang Putri akhirnya memaksakan untuk masuk ke pohon itu. Setelah masuk ia mencari perhiasan itu, tetapi ia malah terperangkap oleh geta pohonnya. Tak lama kemudian Kancil datang untuk menolong Sang Putri Rimba.
Setelah kejadian itu kulit Sang Putri tidak lagi cantik melainkan hanya berwarna hitam. Burung Cendrawasih menyesal karena telah mengikuti permintaan Harimau dan Elang. Kancil lalu mempunyai ide supaya Elang dan Harimau tidak bisa hidup tenang. Burung Cendrawasih menyanyi lagu yang biasa di nyanyikan di keat Harimau, tetapi tidak sampai ketahuan. Terus menerus dilakukan, akhirnya Harimau pun menyesalu perbuatannya.
Profil Penulis
Nama: Ahmad Zainul Badar
Kelas: 6.S2.3 / 7.3
No Absen: 01/ Satu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar