No absen: 24
Kelas: 6.S2.5
KESERAKAHAN MONYET
Di sebuah hutan yang lebat hiduplah seekor monyet yang amat serakah. Semua hewan yang ada di hutan sudah sangat hafal dengan sikap monyet. Monyet akan melakukan segala hal untuk mendapatkan keinginannya.
Ketika monyet sedang berjalan-jalan di hutan ia melihat kelinci dan kura-kura. Kelinci dan kura-kura terlihat sedang berbincang-bincang karena penasaran monyetpun menghampiri mereka. "Hai kura-kura! Hai kelinci! Apa yang sedang kalian bicarakan?" Tanya monyet penasaran.
"Eh ada monyet toh, kita lagi bicarakan tentang persediaan makan di hutan semakin sedikit," jawab Kura-kura.
"Iya bener kata kura-kura, hari ini aku hanya mendapat makanan sedikit sekali, padahal aku sudah berkeliling ke seluruh pelosok hutan," lanjut kelinci menyetujui perkataan kura-kura.
"Oh seperti itu toh, ya sudah terima kasih informasinya, aku pergi dulu ya," kata monyet sebelum pergi meninggalkan kura-kura dan kelinci.
Setelah mengetahui bahwa persediaan makanan di hutan akan habis monyet sangat bingung karena ia belum mencari makanan sadangkan perutnya sudah demo meminta makan. "Bagaimana ini aku belum menemukan makanan satupun?" Kata monyet berbicara pada diri sendiri.
"Hai monyet! sedang apa?" Tanya ayam.
"Oh hai ayam! Aku sedang mencari makanan tapi aku belum mendapatkan satupun, bahkan perut ini sudah demo meminta makanan dari tadi," kata monyet sambil memasang wajah memelas yang dibuat-buat.
Ayam yang kasihan memberikan separuh makanannya kepada monyet, "Oh begitu, aku ada makanan, makanlah tapi nanti kau harus bantu aku menanam jagung-jagung ini!"
"Baiklah aku akan membantumu, terima kasih ayam kau sangat baik," kata monyet yang langsung menyantap makanan itu.
Setelah makan monyet menepati janjinya untuk membantu ayam menanam biji jagung itu. Ternyata monyet memiliki rencana licik dibalik kebaikannya itu. Setelah menyelesaikannya ayam berkata, "Nanti jika jagungnya sudah tumbuh hasilnya kita bagi dua, aku setengah dan kau monyet juga dapat setengahnya."
"Baiklah ayam," kata monyet
"Apa hanya setengah, itu sangat sedikit mana cukup untuk mengisi perutku ini, aku harus bisa mendapatkan semua hasil panen jagung ini," batin monyet.
Akhirnya monyet dan ayam pulang ke rumah masing-masing. Malamnya monyet memasang rencana licik agar dia bisa mendapat semua jagung itu. Seperti yang kalian tau monyet memang hewan yang amat serakah. Ketika jagung sudah panen monyet menjalankan rencananya di malam hari. Monyet mencuri semua jagung itu tanpa sepengetahuan siapapun, sangat licik bukan. Esoknya ayam sangat terkejut melihat tanaman jagung miliknya habis tak tersisa. Ayampun meminta bantuan kancil untuk mengetahui siapa pelakunya.
"Kancil bantu aku untuk menangkap pelaku itu! Susah-susah aku merawat jagung itu tapi sekarang habis di curi hiks hiks," kata ayam sambil terisak.
"Tenang saja ayam, aku akan membantumu, aku kan kancil yang cerdik," kata kancil. Setelah kancil mengamati ia mencurigai monyet, karena hanya monyetlah yang tau tempat ayam menanam jagung. "Aku rasa monyetlah yang mencuri jagung itu karena hanya ayam dan monyet yang tau lokasi jagung itu ditanam," kata kancil, "aku punya ide agar monyet mau mengaku." Setelah itu kancil membisikkan rencananya kepada semua hewan tentang rencananya. "Ayo kita kerjakan!" Kata seluruh hewan dengan kompak.
Mereka menjalankan rencana kancil keesokan harinya. Matahari sudah terbit seluruh hewan sudah bersiap untuk menjalankan rencana. "Kelinci kau tau katanya di gua ada banyak makanan disana," kata kura-kura memanas-manasi monyet. "Ya tentu saja aku tau, katanya hewan-hewan lain akan kesana untuk mengambil makanan yang ada di sana," kata kelinci.
Kata kata itu membuat Monyet kesal. Sehingga ia berencana untuk mengikuti para hewan, ke tempat yang di bilang banyak makanannya. Ketika sudah di panas panasi akhirnya Monyet mengikuti Ayam ketempat yang di maksud para penghuni hutan tersebut.
Saat ayam masuk ke dalam gua monyetpun ikut mengikutinya. Tapi alangkah kagetnya monyet karena tiba-tiba ayam hilang tanpa jejak. Di dalam gua monyet tidak menemukan satupun makanan, monyetpun kesal karena telah dibohongi oleh kura-kura dan kelinci.
Monyet mendengar suara seperti aungan harimau. Lagi-lagi monyet terkejut melihat harimau sudah berada di depannya dan siap untuk menyantapnya. Monyet lari terbirit-birit sambil meminta ampun dan menyesali perbuatannya. "Tolong! Jangan makan aku! Aku menyesal karena mengambil jagung punya ayam, aku berjanji tidak akan serakah lagi," kata monyet. Alangkah bahagianya monyet karena harimau tidak lagi mengejarnya.
"Kau sudah ketahuan monyet, kau memang hewan yang serakah, dan sekarang keserakahan membawamu dalam petaka kan," kata kancil.
" Iya aku sangat menyesal hiks kumohon maaf kan aku hiks, aku berjanji tidak akan menjadi hewan yang serakah lagi hiks," kata monyet sambil terisak.
"Kami semua memaafkanmu jadi jangan kau ulangi lagi," kata ayam.
Akhirnya semua hewan di hutan hidup aman dan damai. Sejak itu monyet sadar bahwa keserakahan tidak membawa untung namun petaka yang mengerikan. Semua hewanpun sudah memaafkan semua kesalahan monyet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar