Di sebuah hutan yang sangat lebat, hiduplah seekor tupai dan singa. Tupai tersebut di beri nama Kiki oleh hewan-hewan di hutan. Sedangkan singa diberi nama Tiko oleh hewan- hewan di hutan. Mereka berteman sejak kecil, orang tua Kiki dan Tiko sudah lama meninggal. Akhirnya mereka di rawat oleh Sindi yaitu orang utan yang sangat baik. Ketika masih kecil mereka dirawat dengan penuh kasih sayang oleh Sindi. Sindi sendiri mempunyai anak 2 yaitu Sasa dan Dino. Mereka berempat berteman sejak kecil dan menjadi teman bermain .
Pada suatu hari Tiko ingin jalan-jalan mengelilingi hutan, akhirnya Tiko ingin mengajak Kiki, Sasa, dan Dino. Akhirnya Tiko menghampiri mereka dan mengajaknya. Tiko pun bertanya, ” Ada yang mau ikut denganku ?” mereka dengan cepat menjawab aku mau ikut. Mereka berempat meminta izin kepada ibu Sindi yang sedang mengobrol dengan Pak Tono, mereka pun di beri izin asal tidak boleh pisah. Kiki, Sasa, dan Dino menaiki punggung Tiko. Ketika di jalan Sasa bertanya, “ Memang kita mau pergi ke mana?” Kiko pun menjawab kita mau keliling-keliling hutan. Ketika di tengah perjalanan mereka melihat ada rumah tua yang kosong, Tiko ingin mengajak masuk tetapi Kiki dan Sasa takut memang mereka mempunyai sifat penakut sedangkan Dino dan Tiko sangat pemberani.
Akhirnya mereka kembali pulang untuk menanyakan kepada Ibu Sindi. Ketika sampai di rumah mereka cepat-cepat menanyakan tentang rumah di tengah hutan tersebut. Ketika mencari Ibu Sindi ternyata Ibu Sindi tidak ada di rumah. Mereka menunggu dengan sabar sambil bermain di depan rumah. Tak lama kemudian Ibu Sindi datang. Mereka pun bertanya, “ Ibu di tengah hutan tadi kami melihat ada rumah tua yang kosong, itu rumah siapa ya Bu?” Ibu pun menjawab itu rumah pemburu yang dulu tinggal di situ, pemburu itu mempunyai hewan peliharaan yaitu harimau yang biasa disebut Haru. Sasa bertanya,” Terus sekarang pemburu dan Haru tersebut di mana?” jadi pada suatu hari pemburu tersebut tidak mendapatkan makanan dari hasil buruan. Haru yang sangat lapar karena tidak makan 2 hari, Haru terpaksa menghabisi pemburu tersebut, ketika pemburu hanya tersisa tulang Haru meninggalkan rumah tersebut dan menyerang desa kami, pada waktu itu ayah kamu adalah raja di desa ini. Haru dan ayah kamu berperang tetapi ayah kamu ( Kiki dan Tiko ) kalah dan ibu kamu juga di makan oleh Haru dan langsung Haru langsung meninggalkan desa ini.
Penduduk desa sudah lama tidak melihat Haru, tetapi kita harus waspada. Karena orang tua Kiki dan Tiko di bunuh oleh Haru Tiko ingin mencari Haru sang harimau jahat tetapi Ibu Sindi tidak mengizinkan Tiko untuk pergi sendiri mencari Haru. Keesokan harinya. Tiko mulai merencanakan bagai mana kita bisa menemukan Haru di hutan yang sangat lebat ini. Akhirnya Tiko menemukan rencana yaitu kita mencari bersama-sama dengan menaiki punggungku, meminta izin kepada ibu, kita harus membawa perbekalan dan kita juga harus menyiapkan mental dan fisik. Akhirnya Tiko mengajak Sasa, Kiki, dan Dino untuk berlatih di dekat rumah. Tiko sebagai penyerang, Sasa dan Kiki sebagai melempar batu dan sedangkan Dino membawa pedang untuk membantu Tiko. Mereka pun sangat semangat untuk berlatih melawan Haru yang sangat jahat dan sangat kuat. Mereka dilati oleh guru Kai yaitu musang yang sangat kuat dan bisa berperang dalam berbagai bidang.
1 minggu setelah mereka berlatih
Akhirnya mereka meminta izin kepada Ibu Sindi dan mereka berangkat pada waktu fajar akan tiba. Mereka di bawakan bekal sesuai kesukaan mereka yaitu Sasa dan Dino menyukai buah-buahan, Tiko menyukai daging, sedangkan Kiki menyukai sayuran dan buah-buahan. Fajar pun akan segera tiba mereka membawa bekal yang ditaruh di dalam tas yang dibawa Dino. Ketika di suatu hutan mereka melihat ada sebuah desa yang sangat kecil. Akhirnya mereka tidak mau masuk terlebih dahulu mereka bersembunyi diatas pohon. Ketika mereka sudah menunggu selam kurang lebih 2 jam mereka melihat ada 3 anak harimau yang sedang main. Awalnya Tiko dan Dino bertanya kepada anak harimau tersebut, “ Apakah ini rumah Haru?” mereka pun menjawab benar ini rumah Pak Haru. Akhirnya mereka masuk ke rumah dan ternyata Haru sedangkan jatuh sakit karena sudah tua dan kaki bagian depan luka. Akhirnya Dino memanggil Sasa dan Kiki untuk masuk ke rumah Pak Haru. Akhirnya rasa amarah Tiko terpendam setelah melihat Pak Haru yang sedang sakit. Tiko kasihan kepada Pak Haru tersebut. Dino pun bertanya, “Ada apa dengan kaki belakang Bapak ?” Pak Haru menjawab kaki saya pincang karena setelah menyerang desa yang ada diatas ketika saya lari saya terbawa arus dan tergelincir oleh arus air.
Keesokan harinya
Kami akhirnya bermain dengan anak-anak Pak Haru dan kami mengajak berlatih jika ada musuh ingin menyerang. Anak-anak Pak Haru mengikuti latihan dengan semangat dan dengan sungguh-sungguh. Akhirnya kami ingin meminta izin kepada Pak Haru untuk pulang ke desanya. Ketika meminta izin Pak Haru bertanya, “Memang kamu kesini ada apa?” atau kamu adalah anak ketua di desa tersebut yang telah aku makan karena lapar. Tiko dan Kiki menjawab iya saya anak dari ketua dan pengurus desa tersebut. Pak Haru pun terkejut mendengar jawaban dari Tiko dan Kiki. Akhirnya Pak Haru meminta maaf kepada Tiko dan Kiki dengan penuh penyesalan dan mereka memaafkan Pak Haru.
Akhirnya mereka pulang sambil rasa lega tidak ada rasa marah. Ketika sampai di rumah mereka cerita kepada Ibu Sindi. Akhirnya desa merasa nyaman setelah mendengar kabar tersebut. 1 tahun kemudian Keadaan desa semakin jaya ketika Tiko menjadi raja yang sangat baik dan dermawan. Sedangkan yang lain menjadi pengurus kerajaan. Tiko mengajak teman-temannya menjenguk ke rumah Pak Haru. Ketika sampai ternyata Pak Haru tidak ada di rumah karena Pak Haru sudah tiada. Di rumah hanya ada istri Pak Haru dan 3 anak Pak Haru. Akhirnya Tiko atau Sang Raja mengajak istri dan 3 anak Pak Haru untuk tinggal di desa yang ada di atas.
Nama : Dea Marshakiano
Kelas : 6.S2.3
NO : 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar