Daftar Mata Pelajaran

Jumat, 01 Maret 2019

TUGAS AKHIR BAHASA INDONESIA Pengorbanan sang katak

PENGORBANAN SANG KATAK

 Terdapat sebuah rumah kecil dari dedaunan. Rumah itu milik keluarga Katak. Ada Cena, Dayu,Tyo,dan Byo. Cena dan Dayu adalah orang tua dari Tyo, dan Byo. Rumah kecil ini terletak di pinggir sungai. Bergabung dengan rumah-rumah hewan lain. Tentang wilayah, jelas wilayah dibedakan karena mengingat jenis hewan itu bervariasi. Wilayah untuk hewan buas dipisahkan dan dibatasi sangat jauh dari hewan-hewan lunak yang mungkin akan menjadi buruannya. Sedangkan hewan herbivora, berdekatan dengan wilayah hewan lunak. Hewan lunak seperti katak,semut,keong,kura-kura dll.

  Tyo adalah anak sulung. Maka Tyo lah yang harus sering mengalah. Sedangkan Byo, dia adalah Katak bungsu. Sifatnya masih kekanakan dan sering tak mau mengalah, dan pastinya Byo selalu dipercaya dan dibela oleh katak Cena dan Dayu.

  Masalah terjadi saat ibu Dayu katak menyuruh Tyo katak membangunkan adiknya yaitu Byo katak, dan menyuruh Byo katak untuk membantu mencari makanan untuk siang hari nanti. Tapi Byo yang malas dan tidak disiplin itu malah menolak dan marah marah. Dan juga saat Byo katak terlambat datang untuk menemani dan bertugas mencari makanan.

“Ayo Byo bangun! Aku tau kau sudah bangun!”

“Ibu dan Ayah Cena sudah menunggu! Cepatlah!...”

  Tyo terus mengoceh agar Byo mau menuruti perintah ibunya yang tadi diamanatkan padanya. Tyo tak menyerah begitu saja apabila hanya diabaikan.
“Sudahlah! Siapa kau mengaturku!”bentak Byo. Memang Tyo dan Byo tak pernah akur dan rukun. Byo merasa dirinya tersaingi oleh Tyo.

  Aku hanya menyampaikan amanat Ibu Dayu Byoo.... ayolah bangun pemalas sekali”cibir Tyo. Cibiran itu hanya bercanda, tapi sepertinya Byo menganggap serius. Ia pergi meninggalkan Tyo dengan mencoba sekuat tenaga agar ia bisa berjalan secara cepat. Seharusnya Byo menyadari. Dia adalah seekor Katak. Tyo hanya diam, dan tak lama kemudian ia menyusul Byo dengan berjalan tenang. Tyo mengerti dan sudah sangat paham akan sifat Byo yang memang menyebalkan dan terkadang memancing emosi.

  Katak Cena,Dayu,Byo dan Tyo sudah berkumpul. Mereka sudah berunding dan sepakat untuk mencari makanan masing-masing baru nanti dikumpulkan dan dimakan bersama. Mereka mulai mencari makanan nanti pada saat hari mulai cerah, sekitar pukul 9 pagi.

 Katak Cena dan Dayu sudah mempersiapkan peralatan untuk mencari makanan. Tyo sedang menyiapkan beberapa kantung untuk mewadahi makanan yang ia dapat nanti. Sedangkan, Byo dia hanya diam bermalas-malasan di luar jauh dari rumah. Yang lain sedang sibuk bersiap karena hari telah mulai menjelang pukul 9, tapi Byo belum kembali ke rumah. Padahal Byo ditugaskan mencari makanan bersama Tyo.

   Setelah lama menunggu Byo, akhirnya Byo datang. Byo datang terlambat 15 menit, pasti ibu dan ayah sudah mempunyai banyak makanan. Berarti tandanya Tyo dan Byo tidak disiplin. Seharusnya mereka berdua harus mencari makanan. 

"Kau dari mana Byo? Aku sedari tadi menunggu”tanya Tyo dengan raut wajah kesal.

“Aku? Aku bermain dengan para monyet dan kura-kura”jawab Byo santai tanpa memerdulikan raut wajah kakaknya kesal.

   Akhirnya setelah perdebatan kecil tadi, Tyo dan Byo segera pergi mencari makanan. Berkeliling hutan. Tyo masih terus semangat mencari makanan sebanyak mungkin agar ada persediaan untuk makan malam nanti. Tapi Byo hanya berjalan saja mengikuti . 
Setelah 2 jam mereka mencari makanan. Byo bertanya kepada kakanya.

"Kau duluan saja kak! Aku ingin mencoba ke wilayah hewan buas."Ucap Byo yang sok jagoan.

"Untuk apa?" Tanya Tyo. Tyo sangat heran dengan kelakuan adiknya itu. 

"Aku ingin menantang hewan buas disana. " Ucap Byo.

"Jangan hewan disana sangat buas-buas. "Kata Tyo. 

  Byo tidak percaya dan terus berjalan melewati wilayah hewan buas tersebut. Saat tiba di wilayah hewan buas tersebut Byo menggangu seekor singa yang sedang tidur. Sang kakak Tyo kaget melihat adiknya yang sedang menggangu seekor singa. Jangan Byooo....!. Sang Kakak Tyo berlari menuju Byo, dan akhirnya seekor singa tersebut bangun karena dinggangu oleh Byo. Seekor singa tersebut langsung mengejar Byo. Tyo langsung melawan singa karena telah mengejar adiknya Byo. 

“ Aku? Hanya ingin menyelamatkanmu. Aku bertanggung jawab atas mu! Aku harus melindungi mu! Sadarlah Byo katak”ucap Tyo katak tegas. Bagaimana pun Byo Katak tetaplah tanggung jawabnya. Apalagi saat ini Byo sedang bersamanya.

“alah! Kau hanya alas—“ ucapan Byo Katak terpotong karena tiba-tiba Tyo Katak menubruknya hingga terpental jauh. Daann..

‘KHAAM’

 Kakak Byo, Tyo diterkam oleh singa tersebut Singa melahap Tyo katak. Byo katak yang melihatnya sangat terkejut dan tidak menyangka. Byo katak segera pergi dari kawasan itu dan pulang ke rumahnya. Segera memberi tahu orangtua dan keluarga katak lainnya.

   Kakaknya. Tyo Katak. Kini ia telah tiada. Ini semua salah Byo yang tak mau menurut dan lengah. Ini salahku ini salahku!. Byo Katak terus mengulang-ulang kata itu ia sungguh merasa bersalah atas kelakuan dirinya sendiri.

  Saat Byo Katak sampai di rumahnya. Ia segera bercerita tentang itu semua. Keluarga nya sangat kaget bahkan banyak yang terisak. Byo katak hanya bisa diam merenung. Kini tak ada lagi kakak yang cerewet menasihatiinya. Tak ada lagi yang mengatur ngatur segala kegiatannya selain ibunya, tak ada lagi yang megingatkan tentang kedisiplinan. Tak ada kakak nya telah pergi. Sungguh mengenaskan. Pengorbanan seorang keluarga kakak katak. Untuk sang adik, demi adiknya selamat ia rela berkorban. Bahkan nyaawnya sendiri. Sungguh Tyo katak sangat baik hati, dan Byo katak sangat beruntung mempunyai kakak seperti Tyo katak.

KARYA:
•FARIZ BASARIMAN
•10
•6.S2.5



Tidak ada komentar:

Posting Komentar