Nama : Cut Keumala Tuah Cendekia
Kelas : 6.S2.5/04
Pada suatu hari, ada sebuah keluarga yang sangat bahagia dan tentram. Keluarga itu adalah ibu Henny si ayam betina. Ibu Henny punya delapan anak ayam. Nama anak anaknya ibu Henny yaitu Caca, Cilo, Chip, Cici, Chiko, Cocho, Cely, dan Chuwa. Ibu Henny juga memiliki 2 tetangga yang baik dan ramah. Dicky si bebek dan Peggy si babi. Mereka tidak pernah bertengkar. Hanya satu hal yang buruk dari tetangga si Henny. Tetangga ibu Henny sangatlah malas. Ibu Henny memiliki kebun jagung di belakang rumahnya.
Pada pagi yang cerah, ibu Henny akan menanam jagung. Ibu Henny meminta bantuan pada pak Peggy dan pak Dicky. Saat tiba di rumah pak Peggy, ibu ayam berkata "Peggy apakah engkau bisa membantuku menanam tanaman jagung ini? ". Peggy sebenarnya tidak mau menanam jagung, karena itu melelahkan. Peggy mencari alasan yang tepat untuk menjawab ibu Henny. Peggy akhirnya menjawab " aduhhh... Maafkan aku Henny, aku tidak bisa membantumu menanam jagung karena aku sakit pinggang." Akhirnya ibu Henny pergi meninggalkan rumah pak Peggy.
Tiba di rumah pak Dicky, ibu Henny meminta tolong pada pak Dicky. Ibu Henny berkata "Dicky apakah engkau dapat membantuku menanam tanaman jagung ini ? " Dicky juga tidak mau menanam jagung karena sangat panas di hari yang cerah. Dicky mencari alasan agar tidak menanam jagung. " Maafkan aku ibu Henny, aku tidak dapat membantu anda karena aku sedang sakit perut." Ibu Henny pergi meninggalkan rumah pak Dicky.
Ibu Henny terpaksa menanam sendiri bersama anak anaknya. Sesaat ibu Henny mengambil air di sungai, ibu Henny melihat pak Peggy dan pak Dicky sedang menari bersama sama. Ibu Henny berpikir saat ia panen ia hanya akan memberi sedikit bagian.
Ketika panen tiba, ibu Henny memetik jagung dan memasak makanan lezat. Kebetulan pak Peggy dan pak Dicky sedang lewat di depan rumah ibu Henny mencium aroma makanan lezat dari rumah kediamannya. Pak Dicky mengetuk pintu rumah ibu Henny dan akan menanyakan tentang apa yang dimasak ibu Henny. "Ibu Henny yang baik hati apakah aku boleh mencicipi masakan ibu?" Tanya pak Peggy. " Tentu saja boleh" kata ibu Henny. Saat diberi sebuah bingkisan, ibu Henny masuk ke dalam ruang. Pak Peggy dan pak Dicky membuka bingkisan tersebut bersama sama. Ternyata isi bingkisan tersebut adalah minyak jagung. Pak Peggy dan pak Dicky mengintip ibu Henny dari jendela. Ibu Henny sedang makan bersama di meja makan bersama anak anaknya. Pak Peggy dan pak Dicky hanya dapat menyesal dan menerima minyak jagung yang diberi ibu Henny.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar