Daftar Mata Pelajaran

Senin, 14 Januari 2019

TAUBAT


Seorang anak bernama Yadi, nama panjangnya Ahmad Nur Yadi. Yadi adalah anak yang lahir dari keluarga yang sederhana, tinggal di lingkungan religius membuat Yadi menjadi anak yang shalih dan berbakti kepada orang tuanya, tetapi semuanya berubah saat ayahnya meninggal, ibunya, Yadi, Dan kakaknya, terpaksa pindah karena biaya hidup di kampung itu mahal, dan akhirnya Yadi dan keluarganya pindah ke daerah yang biasa biasa saja, ibunya menjadi pedagang rujak di rumahnya, dan kakaknya yang sudah tamat sekolah itu bekerja sebagai karyawan disebuah kantor dengan gaji yang pas pas an, sedangkan Yadi bersekolah.
Beberapa tahun kemudian, Yadi putus sekolah, karena ekonomi yang tidak mendukung, dan saat itu juga sang kakak dipecat karena difitnah teman sekantornya dan jatuh sakit, Ibunya pun mencari hutang agar bisa membawa kakaknya Yadi berobat, Yadi yang kala itu dalam keadaan putus asa, ia memilih untuk menjadi pengamen di jalanan. Pada saat itu juga, kota itu lagi maraknya brandal yang membuat kekacauan, membuat Yadi terbawa pengaruh buruk dari kondisi kota itu, akhirnya Yadi menjadi brandal juga, dia menjadi seorang pemabuk dan suka berjudi, sang ibu mencoba memperingati Yadi untuk segera bertaubat dan kembali ke jalan yang lurus seperti dulu, karena Yadi dalam kondisi mabuk parah, dia memukul ibunya sampai terjatuh ke lantai dan meninggalkan rumah, ibunya dan kakaknya yang terbaring sakit, ibunya yang sakit hati itu menangis seraya berdoa demi anaknya, hari demi hari, ibunya terus berdoa agar anaknya diberi hidayah, sampai suatu hari, Yadi melihat seorang pria tidak sengaja menjatuhkan Al Qur’an, Yadi mengambil dan mengembalikannya, dan ternyata pria itu adalah teman semasa ia berada di Sekolah dasar, yaitu Rahman, tiba tiba, di dalam hati yang paling kecil Yadi, tersirat rasa ingin bertaubat karena telah merasa bersalah sebab dia sudah melupakan Allah dan Orang tuanya yang selalu mengingatkan dia agar segera bertaubat, Yadi berkata kepada temannya, "Hai, lama tidak berjumpa, tolong ajari saya untuk bertaubat."
"Kamu Yadi kan, jika kamu ingin bertaubat, kuberikan kau Al Qur’an, dan bacalah! Disitu kamu akan menemukan cara untuk bertaubat, cepetlah bertaubat Yadi, sebelum terlambat! " Kata Rahman
"Tetapi aku sudah lupa untuk membaca Al Qur’an, jadi tolong ajari saya untuk membaca Al Qur’an dan sholat serta yang lain, saya ingin bertaubat karena saya sangat merasa menyesal. " sahut Yadi
Saat sedang berbincang, terdengar kumandang adzan, dan Rahman mengajak Yadi  ke masjid untuk menunaikkan sholat, dan tengah perjalanan ia menjelaskan tatacara tentang sholat dan berwudhu, selesai sholat, Rahman mengajari Yadi mengaji, dan itu semua dilakukan setiap hari, sampai akhirnya Yadi benar benar menjadi sosok yang sangat religius dan Yadi sekarang sudah memiliki pekerjaan yang halal, kemudian Yadi pulang ke rumah untuk segera meminta maaf kepada sang ibu yang sudah ia kecewakan, Yadi diantar oleh Rahman menuju kerumahnya, tiba di rumah, Yadi segera mengetuk pintu sambil salam, ibupun membuka pintu dan alangkah terkejutnya ibu melihat penampilan Yadi yang berubah drastis, saat bertemu ibunya, Yadi langsung memeluk dan meminta maaf, "ibu maafkan Yadi yang telah lama membuat ibu kecewa, maafkan Yadi bu!"
"Iya nak, Ibu maafkan, jangan diulangi lagi nak, ibu sudah sangat rindu mengapa kamu lama tidak pulang, ternyata kau sekarang menjadi orang yang baik baik dan tidak seperti dulu lagi. " kata ibu.
Tangis haru menyelimuti suasana di rumah Ibu, Rahmanpun ikut meneteskan air mata karena terharu melihat kesabaran dan kerinduan seorang ibu kepada anaknya, Yadi pun melihat sekeliling rumah, tetapi Yadi tidak menemukan kakaknya, Yadi bertanya, "Ibu, dimana kakak, kok tidak ada dikamar?" dengan berat hati ibu menjawab, "kakakmu sudah meninggal 3 hari yang lalu, saat masih hidup, kakakmu lah yang selalu meyakinkan ibu bahwa kamu akan pulang nak, dan ibu selaku mendoakan yang terbaik untuk kamu nak." betapa kagetnya Yadi mengetahui kakaknya meninggal, Yadi bertanya dimana makam kakaknya dan meminta ibunya untuk mengantarnya ke makam kakaknya dan mendoakan kakaknya untuk berziarah, dan setelah ziarah, Yadi memimpin doa saat di makam kakaknya, setelah itu datang lah seorang wanita tua dengan marah marah membentak kepada ibu, "hey!!! Bayar hutangmu, sudah 5 bulan kamu belum membayarnya!" lalu Yadi berkata kepada wanita itu dan berjanji untuk melunasi hutang ibunya. Lalu Yadi mengajak agar ibunya tinggak di rumah barunya.
Setelah semua hutang telah lunas, Yadi dan Ibu hidup dengan tenang di rumah barunya dan bersebelahan dengan rumah Rahman, Yadi menganggap bahwa Rahman adalah saudaranya, karena Rahman telah membantu Yadi bertaubat agar kembali ke jalan yang lurus.


Oleh :
Nama :Miko Putra Wijaya
Kelas :VIII. 9
No.absen :15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar