Daftar Mata Pelajaran

Jumat, 25 Januari 2019

Tanggapan puisi karya Chairil Anwar berjudul "AKU"


Sebuah karya sastra yaitu sebuah puisi yang menggunakkan kata puitis di setiap baitnya dari sang penyair terkemuka di Indonesia berdarah Minangkabau Chairil Anwar. Kalian sudah sering mendengar nama Chairil Anwar. Chairil Anwar dijuluki “Si Binatang Jalang”, julukan itu pasti sudah tidak asing kalian dengar. Tidak ragu jika Chairil Anwar sudah dikenal luas oleh masyarakat.

Karya yang paling legendaris yaitu puisi berjudul “AKU”. Puisi ini paling terkenal, sekitar tahun 1943 Chairil Anwar membuat puisi ini 6 tahun sebelum nafas terakhir dihembuskannya. Puisi ini menggambarkan alam individualistis dan vitalitasnya sebagai seorang penyair. Sebenarnya masih banyak karya yang tercipta dari tangan “Si Binatang Jalang”. Chairil Anwar pertama kali membacakan puisi berjudul “Aku” di Pusat Kebudayaan Jakarta pada bulan Juli 1943. Kemudian puisi “AKU” menjadi puisi sang penyair terkemuka Chairil Anwar yang paling terkenal.

Puisi “AKU” yang sebelumnya berjudul “SEMANGAT”  terdapat dua versi yang berbeda. Terdapat sedikit perubahan lirik pada bait tertentu. Kata ‘ku mau’ berubah menjadi ‘kutahu’. Pada kata ‘hingga hilang pedih peri’, menjadi ‘hingga hilang pedih dan peri’. Kedua versi tersebut terdapat pada kumpulan sajak Chairil yang berbeda, yaitu versi Deru Campur Debu, dan Kerikil Tajam.

Puisi “AKU” karya Chairil Anwar bercerita tentang wujud kesetiaan dan keteguhan hati sesorang atas pilihan kebenaran . Hal ini tercermin pada kalimat di awal puisi yakni “Kalau sampai waktuku” “Ku mau tak seorang kan merayu”. Puisi “AKU” memberi kita pesan yaitu saat kita berusaha pasti akan banyak rintingan menghalangi, rintangan itu adalah resiko saat kita berjuang. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh, resiko apapun harus bisa diterima. Inilah yang digelorakan oleh Chairil Anwar, pada bait ketiga puisi tersebut. Semangat yang tak pernah padam, semangat yang ada pada diri tokoh aku. Sebagaimana yang dinyatakan melalui kalimat “Aku mau hidup seribu tahun lagi”. Hal tersebut adalah cermin semangat yang membara pada tokoh aku untuk berjuang, tidak ingin kenal waktu.

Pada puisi “AKU” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari siksaan penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa membuat orang lain rugi, walaupun banyak rintangan yang tokoh aku hadapi. Dari judul dan bait awal sudah terlihat bahwa puisi ini menceritakan kisah ‘AKU’ yang mencari tujuan hidup dan perjuangan hidup yang rumit.

Rasa adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat pada puisinya. Pada puisi “AKU” karya Chairil Awar  merupakan eskpresi jiwa penyair yang menginginkan kebebasan dari semua ikatan. Di sana penyair mengungkapkan sikap jiwanya yang ingin berkreasi. Kata-kata puitis yang digunakannya membuat kesan yang berbeda bagi siapa saja yang membacanya. Bahasa yang digunakan Chairil Anwar dalam puisi ini tidak terlalu sulit untuk dimaknai tapi bukan berarti bahasa yang digunakannya tidak lugas dan tidak menurunkan keberhasilan puisi “AKU”. Dalam puisi “AKU” penulis menggambarkan nada-nada yang berwibawa, tegas, lugas dan jelas dalam penyampaian puisi ini, karena banyak bait-bait puisi tersebut menggandung kata perjuangan dan pengorbanan. Di beberapa bait menggunakan kesyhaduan kata untuk menambah kesan sedih di dalamnya.

Dalam puisi ini juga terdapat pesan lain dari Chairil Anwar, bahwa manusia itu adalah makhluk yang tak pernah lepas dari salah. Oleh karena itu, janganlah memandang seseorang dari baik-buruknya saja karena kedua hal itu pasti akan ditemui dalam setiap manusia. Manusia tidak ada yang sempurna yang sempurna hanya milik Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, Chairil juga ingin menyampaikan agar pembaca tidak perlu ragu dalam berkarya. Karya merupakan hasil dari tangan seseorang, sejelek apapun karya itu tetaplah sebuah karya. Manusia diberikan kekurangan tapi juga kelebihan, pandai pandainya kita memanfaatkan kelebihan yang kita miliki untuk hal positif. Chairil memberi kita suatu yang akan berharga bagi kehidupan di masa akan datang.

Puisi karya Chairil Anwar berjudul “AKU” menginspirasi kita. Diketehui puisi ini menggunakan kata-kata puitis yang dapat mengihir siapa saja yang membacanya. Karya Chairil Anwar memiliki amanat atau pesan tersendiri terlebih lagi puisi “AKU”. Puisi ini memiliki makna yang bagus. Makna yang berarti bagi kehidupan depan, jika kalian membacanya kalian harus benar-benar mengerti agar pesan yang ingin disampaikan Chairil Anwar bisa tersampaikan

Nama.    : Davina Panorama Viradhika
Kelas.     : VIII.9
Absen.   : 08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar