Daftar Mata Pelajaran

Selasa, 15 Januari 2019

Rahasia

Malam ini merupakan malam yang normal sampai ada seseorang yang memecahkan kaca jendela dapur lantai bawah, “Pyaar!”. “Ahhh!” aku terkejut, dengan tidak pikir panjang akupun berlari menuju dapur dengan membawa pisau. Perlahan aku buka pintu dapur, lalu aku melihat ada orang yang sedang tersungkur, tanpa pikir panjang aku coba lihat wajahnya, tiba-tiba. “Ka… kamu aku?” aku kebingungan, “apa yang kamu lakukan?”. Lalu dia bangkit dan berkata, “Ya aku itu kamu, tapi dari masa depan.”. Mengetahui hal itu aku pun kebingungan dan aku sempat merenung, “Apakah dia benar-benar dari masa depan, kalau iya mengapa dia ada di sini.”. Tanpa aku sadari 3 menit telah berlalu, lalu dia berkata, “Hidupku sedang dalam bahaya.”. Setelah mengetahui itu aku membawa dia ke kamarku dan mengobati lukanya, selang beberapa menit dia pun melanjutkan kata-katanya tadi, “Aku harus memberitahumu ini, selalu jaga baik-baik rahasia dari seseorang,”, aku pun langsung bertanya, “Rahasia apa?”. Lalu dia hanya berkata, “Tanggal 1 April, 3 tahun dari sekarang.”. Setelah mengatakan hal itu tiba-tiba dia menjadi debu dan menghilang, aku pun mengingat malam ini.



Satu tahun kemudian saat aku sedang mendaftar sekolah aku berpapasan dengan teman lama bernama Laras, akupun langsung menyapanya, “Laras, apa kabar.”. Laras pun langsung menoleh ke arahku, lalu dia menghampiri aku dan bertanya, “Sedang apa kau di sini Ki?”, aku membalas, “Aku sedang daftar sekolah di sini,”,”Wah sama dong, aku juga lagi daftar nih.”. Lalu saat waktu masuk sekolah, aku sekelas dengan Laras, kita pun menjadi teman, susah senang kita lalui bersama. Pada suatu hari Laras mengajakku jalan-jalan ke luar negeri, sebenarnya aku ingin menolak tetapi dia mengajakku ke Jepang, aku pun menerima ajakan itu. Di Jepang aku dan Laras mengunjungi tempat-tempat terkenal, lalu aku dan Laras makan makanan Jepang yang enak. Pada suatu hari saat ingin balik ke Indonesia aku menemukan toko menarik yang menjual barang-barang berteknologi canggih, aku pun ingin membeli satu barang sebagai kenang-kenangan. Saat aku memasuki toko itu berbagai barang canggih berada di mana-mana, saat aku sedang mencari barang apa yang bagus untuk kenang-kenangan aku menemukan satu barang unik, saat aku bertanya kepada pemilik toko tentang barang itu dia berkata, “Itu mesin waktu.”. Karena barang itu unik aku pun langsung membelinya.


Satu tahun berlalu dan aku masih menjalani hidupku dengan normal, lalu pada suatu malam aku bermimpi tentang kejadian 2 tahun lalu. Saat aku bangun aku ingat kalau aku membeli mesin waktu 1 tahun lalu, aku pun merenung, “Kalau ini memang benar mesin waktu aku harus menggunakannya hanya pada saat yang darurat.”. Lalu pada suatu hari aku mengalami kejadian yang tak diduga yang mengharuskanku menggunakan mesin waktuku. Saat menggunakannya tiba-tiba aku terbangun ditempat yang sama, saat aku lihat keadaan sekeliling aku melihat aku. Selang beberapa menit tiba-tiba aku merasa tidak enak badan, mungkin karena aku berada bukan di waktuku. Lalu aku bergegas menggunakan mesin waktu itu lagi dan tiba-tiba aku terbangun di waktuku seharusnya. Lalu aku merenung, “Memang benar, benda ini adalah mesin waktu tetapi aku merasa tidak enak badan saat aku tidak berada di waktuku.”.


Satu tahun kemudian pada tanggal 1 April aku sedang berada di taman, tiba-tiba ada seseorang menghampiriku. “Hai Ki, ngapain kamu di sini?” sapa dia, saat aku menoleh aku pun langsung membalas, “Oh Laras hai juga.”. Laras menjelaskan mengapa dia ada di taman ini, dan ternyata dia sedang mencari aku, lalu kami berbincang-bincang. “Eh Ki, kamu bisa jaga rahasia tidak?” tiba-tiba Laras bertanya. “Ya bisa aja sih, memang mengapa?” aku membalas. Laras pun memberitahuku rahasia yang dia percayakan padaku. Lalu pada suatu hari aku membuat Laras kecewa dengan tidak sengaja membuka rahasia yang dia percayakan padaku. Aku pun segera meminta maaf ke Laras tetapi dia sudah sangat kecewa kepadaku, lalu aku pergi ke rumah dan mengambil mesin waktuku itu. “Aku akan pergi mengingatkan diriku 3 tahun yang lalu, tapi mungkin aku akan termakan oleh waktu, aku harus mengambil jalan ini,” renungku. Aku pun pergi ke dapur lalu mengaktifkan mesin waktuku. Saat terbangun aku melihat aku, “Ka… kamu aku?” dia kebingungan, “apa yang kamu lakukan?”. Lalu aku bangkit dan berkata, “Ya aku itu kamu, tapi dari masa depan.”. “Hidupku sedang dalam bahaya.”. Setelah mengetahui itu dia membawaku ke kamar dan mengobati lukaku, selang beberapa menit aku pun melanjutkan kata-kataku tadi, “Aku harus memberitahumu ini, selalu jaga baik-baik rahasia dari seseorang,”, dia pun langsung bertanya, “Rahasia apa?”. Lalu aku berkata, “Tanggal 1 April, 3 tahun dari sekarang.”. Setelah mengatakan hal itu tiba-tiba pengelihatan ku menjadi kabur dan tanpa aku sadari aku telah menjadi debu termakan waktu.

Aditya Rifky Wijaya Putra /VIII.9 /02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar