”Bu
Risa namanya beliau”
Bu
guru Risa namanya. Ia guru bahasa inggris di sekolah kita. Bu Risa
guru yang galak. Bila mengajar suaranya terdengar sampai di luar kelas. Bila
ada murid yang tak memperhatikan dan ada hal yang menyimpang dari murid
itu, akan dimarahi olehnya. Bila ada murid yang lupa
mengerjakan PR, Bu Risa akan memberi hukuman. Seperti peristiwa di hari
Senin itu.
”Good morning students!”
”Good morning mam!”
”Keluarkan buku tugas
kalian. Ibu akan memeriksa PR bahasa inggris!”
Kami mengeluarkan buku tugas.
Bu Risa memeriksa satu per satu dan yang sudah selesai akan ditandatangani
olehbya. Berkeliling ke seputar kelas. Bu Risa menangkap dua orang yang
kedapatan tak mengerjakan PR.
”Andraaa...maju ke
depan!”
Andra takut-takut
melangkah menuju ke depan kelas.
”Mengapa kau tidak
mengerjakan PR?”
”Saya...saya lupa, Bu.”
”Alasan! Kalau kau lupa
mengerjakan PR... mengapa kau tak lupa membawa hidung dan kupingmu itu!? Kau
bediri di depan kelas selama 1 jam pelajaran!”
Bu Risa mulai menyidir
sindir kelakuan Andra. Kemudian kembali
berkeliling. ”Linooo kamu maju ke depan!”
Lino, bocah gamers,
dengan perasaan takut melangkah maju ke depan kelas.
”Mengapa kau tidak
mengerjakan PR?”
”Saya...saya...”
”Kau mau bilang kalau
lupa seperti Andra?”
Lino menggeleng. ”Saya
sudah mengerjakannya, Bu. Tapi buku saya hilang. Mungkin jatuh di
jalan atau...”
”Kau pasti berbohong!”
Bu Risa menatap tajam.
”Sungguh Bu benar, kalau
tidak percaya bisa tanya Fadhil!”
”Saya tak mau mendengar
ceritamu. Bukumu mau jatuh di jalan, di kali, atau di tempat sampah, yang jelas
hari ini kau tak mengerjakan PR! Kau berdiri di dekat Andra. Kalian
berhadapan. Cepat!”
Selama 1 pelajaran Andra
dan Lino menjalani hukuman di depan kelas. Sebagian besar
teman-temannya memandang kasihan.
Bu
Risa memang guru yang galak. Suaranya yang keras, suka membentak dan
memberi hukuman menjadikan anak-anak takut. Terutama yang tak bisa pelajaran
bahasa inggris. Mereka semakin takut dan semakin tak bisa mengikuti pelajaran
tersebut. Karena mendengar penjelasan Bu Risa, bukannya
mengerti bahasa inggris, tapi mereka semakin bodoh.
”Fadhill maju ke depan!”
Bocah suka tertawa itu takut
maju ke depan.
”Kerjakan tabel di depan
itu!” Bu Risa memberi tugas.
Fadhil mulai mengerjakan
soal. Sebenarnya soal di papan tulis itu mudah. Tapi karena Fadhil mengerjakannya
di depan kelas dan dipelototi Bu Risa membuatnya merasa takut, Gemetar.
Konsentrasinya buyar. Akibatnya dia salah mengartikan dalam bahasa indonesia.
Bu Risa marah-marah.
”gimana sihh! Kelas IX kok tidak bisa mengartikan, tak becus! Kembali duduk
sana.”
Bu Risa memang guru
bahasa inggris yang galak. Suka menghukum. Suka membentak.
Suka menghukum. Suka menyindir. Sebagian besar murid takut.
Hari ini pelajaran
pertama di hari rabu adalah bahasa inggris. Bu Risa sedang mengajar, ketika
pintu kelas di ketuk. Ferlian masuk dan terkejut ternyata Bu Risa
sedang mngajar.
”Mengapa kau
terlambat?!” Bu Risa menatap galak.
”Di perjalanan macet, Bu.”
”Alasan!” Bu
Risa membentak.
”Kau duduk di bangkumu!”
Hari itu pelajaran
berjalan seperti biasanya. Bu risa marah, cerewet,dan menghukum.
Hari senin esoknya kami sekelas terkejut bahwa ada
pemberitahuan Bu Risa meninggal dunia. Kami semuapun mendoakan dan memaafkan
perbuatan beliau. Karena kita harus memaafkan bila seseorang mempunyai salah.
8.9/16
bagus si ceritanya:v
BalasHapus