Daftar Mata Pelajaran

Jumat, 25 Januari 2019

Tanggapan Novel Hujan, Karya: Tere Liye


“HUJAN”



Judul                       : HUJAN
Pengarang              : Tere Liye
Penerbit                  : PT Gramedia Pustaka Utama
Kota terbit              : Jakarta
Cetakan                  : Cetakan ke-3 Januari 2016
Desain cover          : Orkha Creative
Tebal halaman        : 320 halaman,

                        Novel "Hujan" menjadi salah satu novel favorit bagi para remaja. Novel ini diterbitkan pada tahun 2016 oleh Gramedia Pustaka Utama. Sang pembuat novel, Tere Liye, memanglah sangat mahir dalam membuat cerita-cerita yang menuntut para pembacanya berimajinasi, novel-novel karyanya selalu menarik perhatian pembaca sehingga karyanya selalu menjadi best seller. Dengan penyampaian yang ringan dan mudah dipahami, novel ini dapat memberikan beberapa informasi mengenai ilmu-ilmu pengetahuan yang sering terjadi setiap hari. Semua informasi disajikan dan dijelaskan seruntut mungkin agar para pembaca mudah memahaminya.

            Dibalik romansa cinta yang disuguhkan dalam novel Hujan, penulis rupanya berusaha membawa pembacanya untuk mengkhayalkan kehidupan puluhan tahun mendatang. Dimana manusia dengan sifat rakus dan kesombongannya dihancurkan oleh kekuatan alam yang maha dahsyat.

            Buku novel ini menceritakan kisah cinta dan perjuangan hidup seorang gadis bernama Lail, saat usia baru menginjak 13 tahun ia harus menjadi yatim piatu. Pada hari pertamanya sekolah, bencana gunung meletus dan gempa dahsyat telah menghancurkan kota tempat tinggalnya dan membunuh ibu serta ayahnya. Letusan gunung api purba yang melebihi letusan Gunung Tambora dan Gunung Krakatau. Beruntung ia diselamatkan oleh seorang anak berusia 15 tahun bernama Esok, ibu Esok tidak meninggal namun kedua kakinya terpaksa diamputasi dan berakhir lumpuh.

            Selama hampir satu tahun Lail dan Esok tinggal di pengungsian, mereka tidak terpisahkan, orang-orang mengenal Esok dan Lail. Mereka berdua juga membantu para petugas pengungsian. Hingga akhirnya pemerintah mengumumkan untuk menutup tempat pengungsian, hal ini membuat Esok dan Lail berpisah. Lail akan tinggal di panti sosial sedangkan Esok  diadopsi oleh salah satu keluarga karena kepandaiannya. Tenyata di panti sosial Lail mendapat teman sekamar yang ceria, lucu dan penuh semangat bernama Maryam. Di panti sosial tersebut terdapat beberapa peraturan yang harus dilaksanakan oleh Lail dan Maryam.

            Lail terkadang rindu pada Esok, hingga akhirnya mereka memiliki jadwal pertemuan rutin, hanya sebulan sekali, namun bagi Lail itu sudah lebih dari cukup. Mereka bertemu untuk berbagi cerita aktivitas mereka masing-masing. Sayangnya jadwal rutin itu harus berubah saat Esok harus melanjutkan pendidikannya di Ibu kota, mereka hanya bisa bertemu saat liburan semester saja. Lail menyibukkan dirinya dengan aktivitas yang bermanfaatn. Lail dan Maryam mendaftar diri dalam Organisasi Relawan dan mereka merupakan relawan termuda, mereka juga mengukir prestasi salah satunya adalah mereka ditempatkan di sektor 2, dimana terdapat dua kota kembar di hulu dan hilir yang di pisahkan jarak 50km. Saat itu bendungan di hulu sungai retak dan apabila bendungan itu jebol akan menghancurkan dua kota kembar itu, hanya ada satu cara mencapai hilir saat itu yaitu berlari secepat mungkin menerjang badai. Mereka berdua berhasil memperingatkan kota itu dan jasa mereka ternyata membuat mereka memperoleh penghargaan.

            Kesibukannya membuat Lail mampu mengalihkan rindunya. Esok selalu datang mengunjungi Lail dengan membawa sepeda merah yang dulu saat bencana selalu mereka pakai lengkap dengan topi yang Lail berikan. Esok datang tanpa terduga. Sayangnya intensitas pertemuan mereka semakin jarang. Mereka hanya dapat bertemu satu tahun sekali itupun kalau Esok tidak sibuk. Lail tidak pernah menghubungi Esok, dia terkadang bertanya kabar Esok pada Ibunya dan Esok pun demikian. dan ternyata keluarga yang mengadopsi Esok adalah keluarga Wali Kota.

            Singkat cerita ternyata Esok tengah mengerjakan sebuah kapal luar angkasa yang akan membawa penduduk bumi ke luar angkasa untuk menghindari bencana yang lebih besar dari gunung meletus, bencana itu adalah suhu bumi yang akan semakin lama semakin panas karena kerusakan stratosfer yang diakibatkan oleh keegoisan manusia. Sejak bencana gunung meletus, iklim di bumi tidak terkendali, para petinggi negara telah mengadakan KTT untuk memecahkan hal ini, namun para petinggi negara sub tropis dan tropis berlomba-lomba mengirimkan pesawat ulang-aling untuk menyemprotkan gas anti sulfur dioksida di lapisan stratosfer. Dalam jangka waktu yang singkat, hal ini membuat iklim berangsur pulih namun masalah baru muncul.

            Esok menjelaskan fenomena tersebut pada Lail, bahwa musim panas panjang itu adalah awal kepunahan manusia. Bahkan diprediksikan dalam 10 hingga 20 tahun ke depan manusia satu generasi akan punah. Bersamaan dengan itu, Esok mengaku bahwa dirinya sedang dalam proyek pembuatan pesawat antariksa yang akan membawa manusia hidup di luar angkasa. Hanya 30 ribu penduduk yang akan dbawa pada orbit seratus hingga 200 km dari bumi jauh di atas lapisan stratosfer. Mereka dipilih secara acak oleh mesin yang mendeteksi penyebaran genetik manusia. Tapi, Lail tidak terpilih sebagai penumpang pesawat tersebut namun, Esok memiliki dua tiket untuk penumpang pesawat antariksa tersebut.

            Masalah kembali muncul ketika wali kota datang dan meminta Lail supaya bisa membujuk Esok agar salah satu tiket yang dimilikinya diberikan kepada anaknya yang bernama Claudia. Tetapi, belum sempat Lail menerima tiket pemberian Esok, ia mendengar informasi dari Istri Wali Kota bahwa salah satu tiket dari Esok, diberikan kepada Claudia. Lail pun beranggapan bahwa Esok pergi bersama Claudia. Lail merasa hatinya seperti tercabik-cabik. Akan tetapi, Claudia sebernarnya tidak pergi bersama Esok melainkan dengan Ibunya Esok.

            Terjadi kesalahpahaman dalam hal ini. Lail tumbuh dewasa dan ia seperti mengerti perasaannya. Lail membutuhkan kepastian Esok, satu hari sebelum pengumuman resmi dari pemerintah, Lail sama sekali belum mendapat kabar dari Esok, perasaannya kalut. Hingga pada  detik-detik menjelang penerbangan kapal ini Lail justru memutuskan untuk masuk ke ruang modifikasi ingatan, Lail ingin menghilangkan semua bebannya, menghapusnya dari ingatannya. Esok yang ternyata tengah menjalani proses pemindahan data hingga tak bisa menghubungi Lail, tak dapat menghentikan proses operasi itu, sekalipun ia telah membuat banyak teknologi canggih diseluruh dunia, Esok terlambat untuk mencegah Lail melakukan hal itu. Esok tak ingin Lail melupakannya.

            Namun akhirnya pada detik-detik terakhir, sebelum alat modifikasi itu bekerja Lail memutuskan untuk memeluk erat semua kenangan menyakitkannya. Benang merah yang menandakan kenangan menyakitkan telah berubah menjadi benang berwarna biru. Lail tidak bisa melupakan Esok. Hari itu juga pemerintah mengumukan penerbangan kapal luar angkasa itu, Lail dan Esok tetap tinggal di bumi bersama-sama, satu bulan kemudian mereka menikah.

             Elijah, fasilitator Lail diruang operasi mengerti bahwa bukan melupakan yang jadi masalahnya, tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan dan hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.

                Novel Hujan karya Tere Liye ini sangat menarik. Dimulai dari judul dan cover bagian depannya serta belakangnya yang sederhana, tetapi cerita di dalamnya sungguh membuat pembaca larut dan penasaran untuk terus membacanya. Alur cerita yang mengalir serta konflik batin yang ditonjolkan dalam novel ini mampu membuat pembaca terhanyut dan ikut merasakan kejadian demi kejadian dengan seksama. Dengan latar waktu tahun 2050-an, pembaca diajak berimajinasi membayangkan kondisi dunia masa depan, dengan berbagai teknologi-teknologi canggih. Novel ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, meskipun menceritakan tentang hal-hal ilmiah. Tere Liye menceritakan dan menggambarkan suasana serta tokoh dengan jelas sehingga imajinasi pembaca benar-benar terbentuk. Hal ini memudahkan pembaca untuk menyerap pesan dan informasi dalam novel ini, selain itu pesan dan kesan yang ada dalam novel ini dapat mengalir ke lubuk hati dan pikiran sehingga bisa menginspirasi pembaca.

            Bagi penggila cerita romantis, dipastikan akan langsung baper dan ikut terbawa suasana percintaan Lail dan Esok. Apalagi, novel ini juga berisi kutipan-kutipan cinta yang sangat sering dialami oleh remaja masa kini. Selain itu, bagi penggila cerita berbau sains, novel ini juga sangat layak dibaca. Kejeniusan yang dimiliki seorang Esok ternyata tidak menghilangkan rasa cinta yang ada dalam hatinya untuk Lail. Banyak hal positif yang dapat kita ambil dari novel ini, banyak nilai moral, sosial dan kemanusiaan yang dapat kita teladani. Novel ini mengajak kita untuk membantu sesama dan mengesampingkan ego kita untuk menguasai alam semesta. Banyak kutipan-kutipan sederhana dan romantis membuat novel ini cocok dibaca oleh remaja atau anak-anak muda. Sehingga dapat menghargai bagaimana cinta yang sesungguhnya. Novel ini pun mengajarkan pada kita bahwa semua kenangan itu indah. Kenangan yang baik atau pun kenangan yang buruk, semuanya memberikan warna dalam hidup kita, untuk melupakan kenangan buruk, kita harus merangkul kenangan itu, dan menerimanya, selain itu buku ini mengajarkan kita untuk belajar tegar menghadapi permasalahan, terus melangkah maju meskipun masalah tersebut sangat berat dipikul. Belajar menghargai hidup, menghargai persahabatan serta belajar memahami keikhlasan.

            Terlepas dari itu semua, novel ini sangat layak untuk dibaca oleh semua jenis umur, baik remaja, dewasa maupun orang tua, serta dapat dibaca oleh semua lapisan masyarakat, karena bahasa yang digunakan mudah dipahami dan nilai-nilai yang didapat akan mampu memberikan banyak pelajaran berharga.

OLEH:
Ananda Savira Tri Octaviani
03/8.9



3 komentar:

  1. Fakta dan pendapat dalam teks tersebut apa?

    BalasHapus
  2. Faktanya persahabatan mereka hancur di karena jarang nya bertemu antara kedua belah pihak dan pendapat saya tentang teks tersebut novel ini sangat bagus untuk di pelajari karena bahasa nya yang mudah di pahami dan mengandung unsur sains nya.

    BalasHapus
  3. Buatlah minimal 200 kata tentang novel hujan

    BalasHapus