Daftar Mata Pelajaran

Jumat, 15 Februari 2019

“Pentingnya Membayar Uang Kas Kelas”


                                               “Pentingnya Membayar Uang Kas Kelas”

Kesadaran siswa – sisiwi sekolah dalam membayar kas kelas masih sangat rendah. Sementara kebutuhan kelas sangat banyak. Haruskah kita hanya mengandalkan bantuan orang tua dan sekolah secara terus – menerus ? Tanpa adanya usaha dari diri kita sendiri ?
           

Senin, 11 Februari 2019

Adilkah Bila Kemampuan Fisik Jadi Penentu Ranking?


Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan atau lebih sering disebut PJOK merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh setiap peserta didik dari berbagai jenjang. Mata pelajaran tersebut menjadi salah satu factor yang memengaruhi hasil rata-rata nilai rapor peserta didik. Memang baik adanya mata pelajaran olahraga tersebut dilakukan secara rutin . Hal itu dilakukan  guna meningkatkan kebugaran jasmani serta menambah wawasan siswa seputar kebugaran jasmani. Namun, apakah adil jika mata pelajaran yang notabene-nya lebih mengandalkan kekuatan fisik tersebut menjadi salah satu komponen penentu hasil nilai akhir? 

            Mata pelajaran PJOK bukan sebuah mata pelajaran yang mudah dilakukan oleh beberapa siswa. Pelajaran tersebut mewajibkan siswa memiliki kekuatan fisik yang mumpuni untuk mendapatkan nilai yang memenuhi standar. Dari segi kesehatan, pelajaran olahraga memang baik sebagai bentuk latihan fisik rutin para siswa.  Namun tidak semua mudah untuk dilakukan. Beberapa jenis olahraga, memaksa para siswa untuk menjadi ahli pada suatu teknik tertentu yang tidak jarang memerlukan latihan yang keras. Misalnya saja lari jarak jauh yang selalu menjadi hal yang diujikan pada mata pelajaran olahraga. Lari jarak jauh membutuhkan  tenaga dan stamina yang cukup banyak. Lalu apa jadinya jika kita memaksa seorang siswa dengan kondisi tubuh yang lemah untuk melakukan lari jarak jauh? Coba pikirkan akibatnya! Tentu hal itu akan membuat siswa tersebut merasa menderita, keadaannya memburuk bahkan terdapat kemungkinan kehilangan kesadaran. Contoh lainnya adalah siswa yang dipaksakan untuk melakukan senam lantai. Senam lantai membutuhkan kekuatan, kelenturan, dan ketahanan. Jika seorang siswa  tidak mempunyai ketiga poin penting tersebut, dapat dibayangkan siswa itu akan mengalami trauma jika ketika mencoba ia gagal. Padahal ia tetap diwajibkan menyelesaikan dan memenuhi standar minimum.

            Jika dilihat dari segi nilai akademik siswa, pelajaran olahraga tentu menjadi salah satu komponen yang memengaruhi. Pelajaran olahraga akan menjadi sebuah beban bagi siswa yang tidak memiliki bakat di bidang itu namun dituntut untuk memnuhi standar yang telah ditentukan. Apalagi bagi para siswa yang pandai secara kognitif, namun tidak memiliki passion dibidang olahraga, tentu hal itu akan sangat merugikan bagi mereka. Nilai yang sudah mereka kumpulkan dari berbagai mata pelajaran lain dapat menjadi diluar ekspetasi karena mereka tidak bisa memenuhi standar . Hal yang sama juga akan terjadi pada siswa yang notabene sudah memiliki fisik lemah sejak lahir. Mereka akan kesulitan untuk melakukan olahraga dan pada akhirnya juga akan menjadi beban.

            Pada saat yang sama, sebagian siswa yang memang memiliki minat dan bakat dibidang olahraga tidak keberatan dengan adanya nilai tersebut, atau malah sangat memerlukannya. Hal itu dikarenakan mereka berpikir bahwa nilai adalah bukti dari perkembangan kemampuan mereka. Mereka akan merasa sangat bebas dan senang saat melaksanakan pelajaran olahraga. Pelajaran olahraga tidak akan menjadi sebuah beban yang memberatkan bagi mereka.

            Pelajaran olahraga, akan menjadi sebuah pelajaran yang sangat menyenangkan dan bermanfaat apabila dilaksanakan untuk menyehatkan dan meningkatkan kebugaran para siswa, Namun hal tersebut akan menjadi sebuah beban jika terdapat standar minimum yang harus diraih oleh setiap siswa. Apalagi pelajaran olahraga merupakan sebuah mata pelajaran yang melibatkan fisik, bukan kognitif. Sehingga hal tersebut lebih sulit untuk dipelajari. Seharusnya, untuk meminimalisir kemungkinan resiko yang didapat siswa, standar yang dibuat harus dapat memperhatikan dan mempertimbangkan kemungkinan siswa dengan kondisi lemah. Untuk beberapa jenis olahraga yang dirasa sulit untuk dilakukan sebaiknya ditiadakan. Bila memang ingin diterapkan, dapat diterapkan pada sekolah yang memang menekankan pada kemampuan fisik, sebagai contoh Sekolah Atletik.

Oleh :
Atya Danastri Masantika VIII.9 / 05
Dianeera Mahadewi VIII.9 / 09

Pentingnya Pokja untuk kelestarian lingkungan sekolah

Pentingnya Pokja untuk kelestarian lingkungan sekolah

       Pokja atau program kerja adalah sebuah agenda kegiatan yang dimana menyusun rencana suatu kegiatan yang dibuat untuk jangka waktu yang sudah di sepakati. Progam kerja harus di susun secara sistematis, terperinci dan terarah, karena progam kerja merupakan suatu bentuk atau pegangan untuk mencapai tujuan dan visi misi suatu organisasi. Progam kerja biasanya di gunakan di sekolah, kantor, rapat dan lain sebagainya.

     Belakangan ini, lingkungan SMPN 3 Malang belum menunjukkan lingkungan yang bersih. Para siswa masih belum sadar akan kebersihan sekolah. Hal ini mengakibatkan lingkungan menjadi kurang bersih.

     Pokja didirikan untuk mengatasi hal itu semua, Pokja dapat menjadikan lingkungan menjadi bersih dan lebih enak dipandang. Dari hal ini siswa dapat menumbuhkan rasa kemandirian serta kepedulian terhadap lingkungan, sehingga Pokja menjadi kebiasaan untuk menjaga kebersihan.

     Bersatunya kelompok kerja, akan membentuk satu-kesatuan yang akan membuat lingkungan lebih terjaga. Terkadang pemerintah mengadakan kompetisi - kompetisi kebersihan. Dalam kompetisi itu siswa-siswa ikut bertanggung jawab dengan masing- masing Pokja, sehingga memungkinkan sekolah untuk memenangkan kompetisi tersebut.
   Akan tetapi dalam"hati kecil" siswa, siswa kurang setuju dengan adanya Pokja, karena hal tersebut dapat menambah beban siswa, karena sudah banyak tugas dari guru. Piket Pokja tersebut dilaksanakan pada waktu istirahat, sehingga bisa memotong waktu istirahat siswa. Siswa juga kurang setuju, karena pihak sekolah sudah mempunyai banyak petugas kebersihan.

      Masih banyaknya murid yang kurang peduli dan menyadari tentang pentingnya lingkungan bersih bagi mereka yang menjadi salah satu faktor utama Pokja di SMPN 3 Malang ini kurang efektif serta kurangnya persiapan dan sosialisasi tentang pentingnya Pokja kepada seluruh warga sekolah SMPN 3 Malang menjadikan Pokja ini kurang berjalan maksimal.

Oleh:
Fadhil Satrio .W (11)
Muhammad Nizar B (17)

Dampak Pembuatan Pupuk Cair

Dampak Pembuatan Pupuk Cair 


  Tingkat kemandirian dan kepedulian siswa berbanding lurus dengan tingkat kesadaran lingkungan. Akan tetapi, tingkat kesadaran siswa akan lingkungan sekolah masih rendah. Sementara itu, kelestarian di lingkungan sekolah sendiri dapat dikatakan masih belum maksimal. Bukankah sekolah juga merupakan rumah kita yang kedua?

    Cara meningkatkan wawasan siswa akan lingkungan salah satunya dengan sosialisasi pembuatan pupuk cair yang secara langsung maupun tidak langsung menambah wawasan siswa akan lingkungan Sosialisasi pembuatan pupuk cair pada siswa akan memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan sekolah. Selain itu mempraktikan pembuatan pupuk cair juga perlu agar siswa dapat benar benar memahami dan menguasai proses pembuatan pupuk tersebut. Bahan bahan pupuk cair juga mudah didapat yaitu air leri atau air bekas cucian beras yang dihasilkan dari kegiatan memasak sehari hari, sehingga memudahkan siswa dalam membuat pupuk cair.

  Pupuk cair bermanfaat bagi kelestarian lingkungan jika dimanfaatkan dengan baik. Beberapa manfaat dari pupuk cair adalah menyuburkan tanah atau merevitalisasi tanah, meningkatkan kualitas tanaman karena air leri sendiri merupakan sumber makanan mikroorganisme yang membantu pertumbuhan tanaman, meningkatkan unsur hara, meningkatkan kapasitas fiksasi yakni pengikatan nitrogen (N2) di udara  yang menunjang pertumbuhan tanaman. Cara pembuatan pupuk cair ini sangat mudah yaitu menambahkan tepung beras dan bekatul pada air beras dan diaduk dengan alat yang bersih sampai larut, lalu memasukkan gula diaduk lagi sampai larut, memasukkan starter bakteri, menutup rapat jirigen dengan plasik, lalu ikat dengan 5 buah karet gelang, dan didiamkan hingga 21 – 30 hari . 

     Meskipun demikian, banyak siswa yang berpendapat pupuk cair mengganggu konsentrasi belajar di perpustakaan karena aroma pupuk cair. Aroma pupuk cair di sekitar perpustakaan ini berbau sangat menyengat. Sebaiknya, pupuk cair diletakkan di rumah kompos agar tidak mengganggu kenyamanan siswa dalam belajar di perpustakaan. 

  Tingkat kepedulian siswa akan lingkungan yang tidak terlalu tinggi diharapkan meningkat karena adanya sosialisasi atau praktik pembuatan pupuk cair. Sehingga secara langsung maupun tidak langsung pupuk cair juga berperan dalam peningkatan kepedulian siswa akan lingkungan. Hal ini juga akan sebanding dengan peningkatan kelestarian lingkungan di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

     Lingkungan merupakan hal paling penting yang menunjang kehidupan makhluk hidup, sehat atau sakit seseorang faktor luar utamanya pastilah lingkungan. Pupuk cair secara langsung ataupun tidak langsung dapat memengaruhi kelestarian lingkungan. Pupuk cair juga lebih efektif dibandingkan dengan pupuk kimia yang membuat mikroorganisme lain ikut mati. Dengan adanya pupuk cair lingkungan lebih lestari. Mari kita bekerja bersama dalam melestarikan lingkungan hidup karena bumi adalah ibu kita, tempat kita lahir, hidup, dan mati kelak.

Oleh:
1. Naura Valda Prameswari (20)
2. Vika Clara Alverina (23)

Dampak handphone bagi Murid


Pada masa ini, handphone sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat di Indonesia saat ini. Bahkan, menurut survey pada tahun 2017, jumlah pengguna handphone di Indonesia mencapai 371,4 juta pengguna. Bagaimana tidak? Semua di Indonesia ini sudah serba handphone seperti transaksi jual beli, komunikasi, dan sebagainya. Namun, bagaimana bila para murid diperbolehkan membawa handphone ke sekolah?

Pembagian Kelas Tidak Merata, Guru Kesal

Pembagian Kelas Tidak Merata, Guru Kesal

      Semenjak kenaikan kelas pasti setiap sekolah akan melaksanankan pengacakan dan pembagian kelas. Pembagian kelas di SMPN 3 Malang saja, setiap kelas terdiri dari anak baik dan anak yang kurang baik. Namun apakah kebijakan  tersebut membawa pengaruh positif atau bahkan negatif?

    Pembagian kelas yang tidak merata malah membuat kesal guru pembimbing. Guru BK menyadari hal tersebut malah berdampak negatif bagi murid. Mereka berpikir bahwa anak nakal yang sekelas dengan anak baik malah membuat anak baik tersebut tertular nakal. Contohnya saja anak kelas 8 Yang berinisial "F". Is berteman dengan anak nakal menjadi nakal Karena teman temannya yang lain.

    Guru BK yang ahli psikologis menyatakan bahwa pembagian kelas yang tidak merata ini akan menurunkan prestasi sekolah. Hal ini diketahui semakin berkurangnya anak baik dan berprestasi karena terpengaruh teman sekelasnya yang nakal. Guru pembimbing pun merasa kesal karena hasil pembimbingannya sia-sia dikarenakan rata-rata hanya 25% anak yang baik dan memiliki jiwa berprestasi serta mau mendengarkan penjelasan dari guru.

      Namun pendapat berbeda dikemukakan oleh pihak kurikulum yang menganggap bahwa pembagian kelas ini sudah benar dan merata. Mereka berpikir bahwa anak nakal yang sekelas dengan anak baik akan tertular baik dan berprestasi dikarenakan di suatu kelas akan ada persaingan yang ketat. Sehingga anak nakal juga ingin bersaing dengan teman-temannya yang pintar.

  Kurikulum juga beranggapan bahwa pembagian kelas ini semakin membuat guru nyaman membimbing. Mereka beranggapan bahwa anak baik dan berprestasi akan membantu guru untuk membimbing teman temannya yang lain agar menjadi berprestasi. Hal tersebut salah karena anak yang baik malah akan tertular nakal dan membuat guru yang membimbing kesal.

       Pembagian kelas yang tidak merata ini sebenarnya bertujuan baik agar prestasi sekolah merata. Namun hal tersebut malah bertolak belakang dengan tujuan sebenarnya. Tetapi jika ada anak nakal yang mau ikut bersaing dan berprestasi maka tujuan sebenarnya akan mulai terwujud. Sehingga sekolah mampu berprestasi kembali.

Muhammad Asadillah Ramadhan / 8.9 - 16
Muhammad Zacky Hafiyyan Maulana / 8.9 -18

Minggu, 10 Februari 2019

HIDROPONIK PENYELAMAT LAHAN KITA?




Lahan yang sempit menjadi penghambat bagi SMPN 3 Malang dalam hal penanaman tanaman. Semakin dekatnya Adiwiyata dan Green School Festival menjadi kepanikan SMPN 3 Malang? Namun dibalik semua itu, apakah hidroponik menjadi solusi yang tepat untuk masalah tersebut?
Muncul banyaknya inovasi dari berbagai pihak yang akhirnya memunculkan sebuah solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan hidroponik. Dengan adanya hidroponik menjadi lebih efektif dalam memanfaatkan lahan sempit. Beberapa pendapat mengatakan, “Kenapa hidroponik menjadi pilihan yang tepat?” Salah jika pendapat mengatakan, “Hidroponik bukanlah solusi yang tepat untuk lahan sempit!” Nyatanya banyak sekolah yang menerapkan sistem hidroponik, salah satunya adalah SMPN 3 Malang. Mengapa? Hidroponik tidak memerlukan lahan yang luas untuk pembudidayaan tanaman. Hidroponik tidak membutuhkan media tanah melainkan media air sebagai tempat pertumbuhannya. Pertumbuhan yang tidak tergantung cuaca menjadikan hidroponik ini solusi yang sangat tepat selain hanya memerlukan lahan yang sempit.
Selain keunggulan hidroponik diatas, hidroponik juga berfaedah meningkatkan hasil panen, dan juga lebih efisien dalam pemanenannya. Hidroponik juga dapat menambah wawasan siswa seputar hidroponik dan cara khusus dalam cocok tanamnya. Seperti yang diterapkan oleh SMPN 3 Malang yang menerapkan sistem hidroponik sekaligus untuk menunjang Adiwiyata dan Green School Festival.
Namun di pihak lain, hidroponik memiliki banyak kekurangan. Antara lain metode penanamannya yang sulit, biaya perawatan yang mahal, dan juga kerangka untuk merawat tanaman hidroponik cukup sulit untuk didapat. Pada saat yang sama, masyarakat berpikiran bahwa hidroponik itu tidak berfungsi sesuai dengan seharusnya. Kenapa demikian? Hidroponik dianggap hanya membuang-buang biaya karena alat yang mahal dalam pemanfaatannya.



Sudah diketahui jika SMPN 3 Malang menerapkan sistem ini dan yang mengelola adalah pokja hidroponik. Ingat jika hidroponik perawatannya sulit? Maka butuh banyak waktu untuk mengurus tanaman hidroponik tersebut. Hal tersebut yang menjadi alasan bagi siswa pokja hidroponik untuk skip pelajaran. Mereka beralasan, “Kita mau pokja bu, mengurus hidroponik.” Padahal kenyataannya mereka hanyalah tidak ingin mengikuti pelajaran, dan bukannya mengurus hidroponik tapi bermain keliling sekolah.
Dari penjelasan diatas, kita sudah mengetahui apa kelebihan dan kekurangan hidroponik. Bijaknya, jika ingin menanam menggunakan hidroponik wajib diperhatikan bagaimana kondisinya, sudah memahami konsep hidroponik, dan tentunya niat dalam melakukannya. Jangan menjadikan hidroponik sebagai beban bagi yang menerapkannya

Nama:
1. Davina Panorama V. /08
2. Dafitri Zahra E.P /07

Rabu, 06 Februari 2019

Tanggapan Film “Big Hero 6"

Tanggapan Film “Big Hero 6”, Karya : Don Hall, Jordan Roberts

Judul Film : Big Hero 6
Sutradara : Don Hall, dan Chris Williams
Produser : Roy Conli
Penulis : Don Hall, dan Jordan Roberts
Perusahaan produksi : Walt Disney Pictures
Tanggal rilis : 7 November 2014
Bahasa : Inggris (Amerika Serikat)
Durasi : 1 Jam 48 Menit

Big Hero 6 adalah film 3D superhero animasi komputer yang diproduksi oleh Walt Disney Animation Studios, berdasarkan dari tim superhero Marvel Comics dengan nama yang sama. Film ini akan disutradarai oleh Don Hall, co-direktur Winnie the Pooh, dan Chris Williams, co-direktur Bolt.

Tanggal Novel "Dilan 1991" karya Pidi Baiq


Tanggapan Novel "Dilan 1991" karya Pidi Baiq
Judul: Dilan 1991
Penulis: Pidi Baiq
Penerbit: Pastel books
Pidi Baiq adalah seorang penulis novel Yang terus mempertahankan pekerjaanya hingga sekarang. Pidi Baiq mengeluarkan novel yang berjudul "Dilan 1991" pada Juli 2015 dan akan difilmkan yang dirilis pada tanggal 28 February 2019.
     Novel ini merupakan lanjutan dari novel "Dilan 1990" yang telah difilmkan Di tahun 2018. Novel ini tidak jauh berbeda dengan novel "Dilan 1990". Novel ini menggambarkan sebuah kisah cinta antara dua pemuda yang saling menyayangi. Dua pemuda itu bernama Dilan Dan Milea.               Novel ini dimulai dengan cerita yang berjudul "Aku" Yang menceritakan tentang keberadaan Milea yang sekarang menulis buku. Dan dilanjut dengan cerita yang berjudul "Hari jadi" yang menceritakan tentang hari awal berpacaran antara Dilan dan Milea. Dan diakhiri dengan cerita berjudul "Aku sekarang" yang menceritakan kehidupan Milea bersama Mas Herdi. Seluruh cerita di novel ini memiliki amanat yang dapat menyadarkan pembaca agar memiliki hidup yang lebih baik.
‌    Novel ini tidak cocok jika dibaca oleh kalangan anak anak. Karena ada adegan yang menunjukkan sifat remaja yang kurang baik, misalnya yaitu tawuran. Novel ini memiliki banyak kata kata mutiara yang misalnya "Kalau aku jadi presiden yang harus mencintai seluruh rakyatnya. Maaf, aku pasti tidak bisa karena aku cuma cinta Milea." Novel ini membuat para remaja sadar bahwa remaja tidak selalu baik, akan tetapi remaja harus berusaha untuk menjadi yang terbaik. Seperti Milea yang selalu melarang Dilan berbuat kenakalan.
‌Novel ini banyak mengandung pesan moral yang kita sebagai remaja, kita harus bersifat baik, meskipun agak bandel. Kita hanya dapat menikmati masa remaja dan menjalaninya dengan senang dan bahagia. Meskipun takdir tidak sesuai dengan apa yang Kita inginkan sebagai remaja.

Muhammad Asadillah Ramadhan
VIII.9 / 16